Latar belakang : Tradisi kesenian yang masih sangat melekat pada masyarakat yaitu seni tari. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap status gizi seorang penari adalah tuntutan profesi yang mengharuskan mempunyai bentuk tubuh yang kurus atau langsing. Seorang penari memiliki tolak ukur yang dikatakan berhasil apabila penampilan fisik, berat badan, dan bentuk tubuh yang tidak gemuk. Seorang penari yang mempunyai tuntutan untuk mempunyai bentuk tubuh yang langsing akan mempunyai persepsi citra tubuh yang negatif.
Tujuan : Hubungan Persepsi Citra Tubuh Dan Risiko Eating Disorders Dengan Status Gizi Pada Penari Di Sanggar Tari Nyi Pandansari
Metode : Penelitian ini menggunakan desain studi Cross Sectional dengan cara seluruh variabel diamati secara bersamaan pada satu waktu ketika penelitian berlangsung tanpa adanya perlakuan atau intervensi kepada subjek. Penelitian dengan metode ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara variabel independen dan variabel dependen melalui penyebaran kuesioner dan pengukuran status gizi pada penari di Sanggar Tari Nyi Pandansari
Hasil : Penari remaja dengan persepsi citra tubuh positif (65,7%) dan negatif (34,4%). Penari remaja yang tidak berisiko eating disorders (42,9%) dan berisiko eating disorders (57,1%). Penari remaja dengan status gizi kurang (20%), status gizi normal (62,9%) dan status gizi lebih (17,1%). Hasil uji bivariat terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi citra tubuh dengan status gizi (p-value = 0,001) dan terdapat hubungan yang signifikan antara eating disorder dengan status gizi (p-value = 0,003).
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi citra tubuh, risiko eating disorders dan status gizi.