This research aims to empirically test the influence of workplace well-being and self-efficacy on the job satisfaction of Maxim drivers in Semarang City. This research uses a quantitative approach with regression analysis techniques. The hypothesis in this research is that workplace well-being and self-efficacy influence the job satisfaction of Maxim drivers in Semarang City. The number of samples used in this research was 100 subjects taken using non-probability sampling techniques, especially accidental sampling, with an unknown population. This research uses measuring tools for workplace well-being, self-efficacy and job satisfaction created by researchers. The data analysis methods used are simple regression tests and multiple regression tests. The results of the first hypothesis show that there is a positive influence of workplace well-being on job satisfaction with a significance value of 0.000. This means that the higher the workplace well-being, the higher the job satisfaction, and conversely, the lower the workplace well-being, the lower the job satisfaction. The results of the second hypothesis show that self-efficacy influences the job satisfaction of Maxim drivers in Semarang City with a significance value of 0.013. This means that the higher self-efficacy, the higher job satisfaction, and conversely, the lower self-efficacy, the lower job satisfaction. The results of the third hypothesis show a significance value of 0.000. This shows that workplace well-being and self-efficacy together have a significant effect on the job satisfaction of Maxim drivers in Semarang City.
Keywords: Job Satisfaction , Workplace Well Being , and Self Efficacy

ABSTRAK:
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh kesejahteraan tempat kerja dan efikasi diri terhadap kepuasan kerja pengemudi Maxim di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis regresi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah kesejahteraan tempat kerja dan efikasi diri berpengaruh terhadap kepuasan kerja pengemudi Maxim di Kota Semarang. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 subjek yang diambil dengan menggunakan teknik non-probability sampling khususnya Accidental Sampling dengan populasi yang tidak diketahui. Penelitian ini menggunakan alat ukur kesejahteraan tempat kerja, efikasi diri dan kepuasan kerja yang diciptakan oleh peneliti. Metode analisis data yang digunakan adalah uji regresi sederhana dan uji regresi berganda. Hasil hipotesis pertama menunjukkan terdapat pengaruh positif kesejahteraan kerja terhadap kepuasan kerja dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Artinya semakin tinggi kesejahteraan di tempat kerja maka kepuasan kerja akan semakin tinggi, dan sebaliknya semakin rendah kesejahteraan di tempat kerja maka kepuasan kerja akan semakin rendah. Hasil hipotesis kedua menunjukkan bahwa efikasi diri berpengaruh terhadap kepuasan kerja pengemudi Maxim di Kota Semarang dengan nilai signifikansi sebesar 0,013. Artinya semakin tinggi efikasi diri maka semakin tinggi kepuasan kerja, dan sebaliknya semakin rendah efikasi diri maka semakin rendah kepuasan kerja. Hasil hipotesis ketiga menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan tempat kerja dan efikasi diri secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pengemudi Maxim di Kota Semarang.
Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Kesejahteraan Tempat Kerja, dan Efikasi Diri