Angka kejadian anemia cukup tinggi di Indonesia, terutama di kalangan remaja perempuan. Anemia merupakan suatu situasi dimana kadar Hb (hemoglobin) dalam darah <12 g/dl. Anemia pada remaja dapat dipengaruhi oleh pola makan, menstruasi, status gizi, peningkatan kebutuhan Fe, dan gangguan pemanfaatan Fe. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dan lama menstruasi dengan kejadian anemia remaja putri di SMA Negeri 1 Kroya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dimana sampel berjumlah 81 responden. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik stratified random sampling. Data yang diukur adalah status gizi, lama menstruasi dan kadar hemoglobin. Data status gizi diperoleh melalui antropometri dengan indikator status gizi IMT/U, data anemia diperoleh melalui pengukuran Hb menggunakan metode POCT (point of care test) dengan merek alat Hb Mission, dan data lama menstruasi diperoleh melalui instrumen kuesioner. Analisis data dilakukan dengan SPSS 24 dengan pengujian hipotesis menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki status gizi normal (60,5%), mayoritas memiliki lama mestruasi panjang (47%), dan mayoritas memiliki status anemia (64,2%). Kesimpulannya terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia dengan nilai p-value 0,001 dan terdapat hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian anemia dengan nilai p value 0,001.