Latar Belakang: Asupan zat gizi memengaruhi kesanggupan menghafal berkaitan dengan pola makan. Energi berperan dalam sintesis neurotransmitter asetilkolin dan zat besi juga berpusat pada sistesis neurotransmitter yang membantu meningkatkan fungsi memori. Asupan energi dan zat besi yang kurang dapat mengakibatkan penurunan kemampuan menghafal. Tidur mampu memberi ketenangan dan dapat mengembalikan tenaga atau energi, recovery fungsi kerja otak dan tubuh, serta penyesuaian hidup. Tidur yang kurang dapat mengakibatan rasa lelah pada tubuh.
Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan asupan energi, zat besi dan durasi tidur pada santri tahfidz dan non tahfidz di Pondok Pesantren Putri Mbah Rumi Semarang.
Metode Penelitian: Jenis penelitian observasional komparatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 36 orang pada setiap kelompok, dengan mengunakan simple random sampling. Pengambilan data asupan energi dan zat besi menggunakan kuesioner Semi Quantitative-Food Frequency Questionnare (SQ-FFQ), dan durasi tidur menggunakan kuesioner durasi tidur. Analisis data menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk, serta uji beda menggunakan uji t test tidak berpasangan dan uji Mann Whitney.
Hasil: Rata-rata asupan energi santri tahfidz yaitu 1623.86 kkal dan non tahfidz 1661.89 kkal. Rata-rata asupan zat besi santri tahfidz 10.99 mg dan non tahfidz 13.66 mg. Durasi tidur santri tahfidz 6.56 jam, dan non tahfidz 6.28 jam. Asupan energi, zat besi dan durasi tidur pada kelompok santri tahfidz dan non tahfidz mayoritas memiliki asupan energi, zat besi dan durasi tidur yang kurang dari kebutuhannya.