Penelitian ini membahas perlindungan hukum terhadap investor dalam transaksi jual beli komoditas di perusahaan pialang berjangka, dengan fokus pada PT. Equityworld Futures Semarang. Permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah sejauh mana perlindungan hukum yang diberikan kepada investor, serta apakah regulasi yang ada sudah mampu mengakomodasi kepentingan investor dalam menghadapi potensi risiko transaksi di pasar komoditas. Pasar berjangka, termasuk transaksi komoditas, memiliki risiko yang tinggi, sehingga perlindungan hukum yang jelas dan efektif sangat dibutuhkan untuk melindungi kepentingan investor dari potensi kerugian yang tidak terduga akibat tindakan curang atau kelalaian pihak pialang.
Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris dengan pendekatan peraturan perundang-undangan serta studi kasus pada PT. Equityworld Futures Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun regulasi yang ada, seperti Undang-Undang No. 10 Tahun 2011 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, telah memberikan kerangka dasar perlindungan, masih terdapat celah dalam implementasi perlindungan hukum di tingkat praktis. Beberapa temuan menunjukkan bahwa investor masih sering mengalami kerugian akibat kurangnya transparansi dan mekanisme pengawasan yang belum optimal dari otoritas terkait.
Sebagai jawaban atas temuan tersebut, penelitian ini merekomendasikan penguatan mekanisme pengawasan dan peningkatan edukasi bagi investor mengenai risiko pasar berjangka. Selain itu, perlu adanya peningkatan peran Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dalam mengawasi secara langsung aktivitas pialang berjangka, serta revisi regulasi yang lebih mendetail untuk menutup celah hukum yang masih ada.