mengeluarkan insulin dengan cukup atau bahkan tidak sama sekali. Diagnosa penyakit ini dilakukan dengan memeriksa penambahan kadar glukosa dalam darah. Menurut laporan International Diabetes Federation (IDF) tahun 2021, sekitar 537 juta orang dewasa di seluruh dunia mengalami diabetes, dengan prediksi bertambah menjadi 643 juta pada 2030 dan 784 juta pada 2045. Diabetes menyebabkan 6,7 juta kematian pada 2021, dengan perkiraan 44% dari penderitanya tidak terdiagnosis. Selain itu, sekitar 541 juta orang dewasa mengalami gangguan toleransi glukosa yang meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2.
Tujuan: Mengetahui apakah efek konsumsi buah naga merah (hylocereus polyrhizus) pada penurunan kadar glukosa darah terhadap pasien pre diabetes melitus tipe 2 Di Kecamatan Kroya.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan metode quasi eksperimental yang dilakukan di Wilayah Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap. Desain penelitian memakai rancangan kelompok kontrol non-ekuivalen, yang melibatkan pengamatan pada dua kelompok sebelum diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 86 responden. Data yang diambil kadar glukosa darah sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan Easy Touch Blood Glucose. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Wilcoson dan Mann Whitney menggunakan aplikasi SPSS 23 for windows.
Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan ada pengaruh pemberian edukasi pada responden kelompok kontrol terhadap penurunan kadar glukosa darah (p = 0,000), ada pengaruh pemberian buah naga merah dan edukasi pada kelompok eksperimen terhadap penurunan kadar glukosa darah (p = 0,000) dan ada ada efektivitas pemberian buah naga merah dan edukasi terhadap penurunan kadar glukosa darah (p = 0,000).