Kebugaran jasmani remaja dapat menjadi indikator kesehatan dengan memprediksi dampak kesehatan pada tubuh. Remaja yang memilki kebugaran jasmani baik cenderung mampu belajar dan beraktivitas fisik secara optimal serta terhindar dari penyakit yang mungkin terjadi. Tingkat kebugaran jasmani dapat dipengaruhi oleh banyak hal sebagian faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani diantaranya kebiasaan sarapan, tingkat aktivitas fisik, dan persen lemak tubuh. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan, aktivitas fisik dan persen lemak tubuh terhadap tingkat kebugaran jasmani remaja putri MAN 2 Kota Semarang.
Penelitian menggunakan desain cross sectional, pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling didapat 67 responden. Pengukuran data kebiasaan sarapan diambil menggunakan kuesioner kebiasaan sarapan disertai foodrecord sarapan selama seminggu, data aktivitas fisik menggunakan kuesioner IPAQ-SF, data persen lemak tubuh menggunakan BIA serta data tingkat kebugaran jasmani menggukanan bleep test. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi gamma dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ordinal. Analisisi statistika menggukanan program SPSS.
Karakteristik responden mayoritas memiliki kebiasaan sarapan tidak baik (58,2%), tingkat aktivitas fisik sedang (53,7%), persen lemak tubuh normal (70,1%) dan tingkat kebugaran jasmani kurang (53,7%). Hasil uji bivariat menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan, aktivitas fisik dan persen lemak tubuh terhadap kebugaran jasmani dengan nilai p <0,05. Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa tingkat aktivitas fisik merupakan variabel determinan terhadap kebugaran jasmani dengan pengaruh 8,5 kali lipat. Kesimpulannya terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan, aktivitas fisik dan persen lemak tubuh terhadap tingkat kebugaran jasmani remaja putri