Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang banyak terjadi di Indonesia. Stunting ditandai dengan panjang badan/ tinggi badan menurut umur <-2 SD yang telah ditetapkan WHO. Stunting yang terjadi pada balita dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan fisik, motorik, dan mempengaruhi kesehatan. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan antara pengetahuan gizi, tingkat pendapatan, dan tinggi badan orang tua dengan kejadian stunting balita di Desa Ketanggungan Tegal. Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Sampel penelitian sebanyak 73 responden dengan Teknik Accidental Random Sampling. Analisis yang digunakan adalah Uji Kruskall Wallis dan Uji Chi-Square. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebanyak 24 balita (32,87%) mengalami stunting berdasarkan indeks Z-score TB/U. Ibu balita rerata memiliki pengetahuan gizi yang baik sebanyak 49 responden (67,12%). Tingkat pendapatan orang tua memiliki pendapatan di bawah BPS Tegal, 2023 yaitu sebesar (<Rp. 3.500.000) sebanyak 48 responden (75,64%). Sedangkan, untuk tinggi badan ayah memiliki rerata (≥ 161,9 cm) sebanyak 59 responden (80,82%), dan ibu (≥ 150 cm) sebanyak 50 responden (68,49%). Hasil analisis Uji Kruskal wallis hubungan pengetahuan gizi dengan kejadian stunting tidak terdapat hubungan signifikan (p = 0,700), sedangkan Uji Chi-Square tingkat pendapatan orang tua (p = 0,786), tinggi badan ayah (p = 0,740), dan tinggi badan ibu (p = 0,606) tidak terdapat hubungan signifikansi. Tidak terdapat hubungan yang signifikansi antara hubungan pengetahuan gizi, tingkat pendapatan, dan tinggi badan orang tua dengan kejadian stunting di Desa Ketanggungan Tegal.