Semarang merupakan kota besar dengan permasalahan banjir serta meningkatnya permintaan air baku. Waduk Jatibarang Kota Semarang merupakan proyek pemerintah untuk menanggulangi masalah banjir, sediaan air baku, pembangkit listrik tenaga mikrohidro serta objek wisata. Aktivitas masyarakat di waduk disinyalir berpengaruh terhadap kualitas air. Studi keanekaragaman filum Mollusca dapat dijadikan sebagai bioindikator kualitas air di waduk Jatibarang sebab keanekaragaman spesies rendah dapat menandakan kondisi perairan dalam keadaan tercemar. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis keanekaragaman filum Mollusca dan kualitas air waduk Jatibarang berdasarkan bioindikator filum Mollusca. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan penentuan lokasi menggunakan purposive sampling dilakukan pada 27 Januari 2024 hingga 4 Februari 2024 dengan lokasi stasiun I Desa Jamalsari, Stasiun II Gang Sawo Desa jatibarang, Stasiun III Lembah Waduk Jatibarang. Pengambilan sampel Mollusca dengan hand collection selanjutnya diidentifikasi jenis dan jumlahnya. Parameter lingkungan dengan pengukuran suhu, kecerahan, pH air, dan salinitas. Diperoleh 135 spesies meliputi tujuh kelas Gastropoda dan satu Bivalvia. Analisis data menunjukkan stasiun I indeks keanekaragaman (H’) 1,52, indeks keseragaman (E) 0,73, indeks dominansi Simpson (C) 0,26, FBI 3,37 kategori kualitas air sangat baik dengan tingkat pencemaran tidak terpolusi bahan organik. Stasiun II indeks keanekaragaman (H’) 0,39, indeks keseragaman (E) 0,19, indeks dominansi Simpson (C) 0,80, FBI 5,92 kategori kualitas air agak buruk dengan tingkat pencemaran terpolusi banyak. Stasiun III indeks keanekaragaman (H’) 1,58, indeks keseragaman (E) 0,76, indeks dominansi Simpson (C) 0,20, FBI 2,69 kategori kualitas air sangat baik dengan tingkat pencemaran tidak terpolusi bahan organik.