Teachers are assessed by society as individuals who have good abilities or skills in educating students. However, not many people know that teachers are also human resources who have an important role in advancing an agency as an organization that accommodates them in their work. To become quality human resources, teachers need to have achievement motivation within themselves. This research aims to understand more deeply about achievement motivation, both in terms of aspects and factors that influence teacher achievement motivation. This research was conducted on five teachers at State High School 14 Semarang (2 female teachers and 3 male teachers) using qualitative methods with a phenomenological descriptive analysis approach. The difference between female informants and male informants is primarily work-life balance and self-development. Self-management abilities in work-life balance for female informants are higher than for male informants and experience in self-development for female informants is greater than for male informants.
Key words: Achievement motivation, teachers, human resources, organization.
 
ABSTRAK:
Guru dinilai masyarakat sebagai individu yang memiliki kemampuan atau keterampilan yang baik dalam mendidik para siswa. Namun belum banyak yang mengetahui bahwa guru juga merupakan sumber daya manusia yang memiliki peran penting dalam memajukan suatu instansi sebagai organisasi yang mewadahi dirinya dalam bekerja. Untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, guru perlu memiliki motivasi berprestasi dalam dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam tentang motivasi berprestasi, baik dari segi aspek maupun faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi pada guru. Penelitian ini dilakukan kepada lima guru SMA Negeri 14 Semarang (2 guru berjenis kelamin perempuan dan 3 guru berjenis kelamin laki-laki) menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif fenomenologis. Yang menjadi pembeda antara informan berjenis kelamin perempuan dan informan berjenis kelamin laki-laki yaitu terutama pada work-life balance dan pengembangan diri. Kemampuan menajemen diri dalam work-life balance pada informan berjenis kelamin perempuan lebih tinggi dari informan berjenis kelamin laki-laki dan pengalaman dalam pengembangan diri pada informan berjenis kelamin perempuan lebih luas dari informan berjenis kelamin laki-laki.
Kata kunci: Motivasi berprestasi, guru, sumber daya manusia, organisasi.