Kesejahteraan psikologis merupakan kondisi seseorang dengan keadaaan prima yang mempuatnya mampu untuk melakukan suatu hal dengan baik. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti disini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kesejahteraan psikologis gelandangan dan pengemis yang ada di Kota Semarang Barat. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis deskriptif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah empat orang yang berusia 18-60 tahun yang berada di Kota Semarang Barat. Teknik pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur dan observasi. Uji keabsahan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan teknik triangulasi. Hasil yang didapatkan yaitu adanya gambaran kesejahteraan psikologis yang kurang baik. Aspek kesejahteraan psikologis yang kurang baik tersebut terdapat dalam aspek penerimaan diri, kemandirian, tujuan hidup serta pengembangan diri. Sedangkan pada aspek hubugan positif dengan orang lain dan penguasaan lingkungan menunjukkan adanya kesejahteraan psikologis yang baik. Gelandangan dan pengemis disini memiliki sikap putus asa, bingung terhadap dirinya sendiri bahkan tidak tau untuk kedepannya ingin seperti apa. Dengan adanya sikap sikap seperti itulah yang bisa memberikan dampak bagi keadaan psikologis yang negatif pada gelandangan dan pengemis. Hal inilah yang kemudian gelandangan dan pengemis memiliki akan adanya kesejahteraan psikologis yang kurang baik di dalam dirinya. Kesejahteraan psikologis di dalam diri seseorang merupakan hal yang sangat berarti untuk bisa menjadi lebih baik. Karena itulah setiap individu untuk bisa meningkatkan kesejahteraan psikologis yang ada di dalam dirinya.
Kata kunci: gelandangan dan pengemis, kesejahteraan psikologis

ABSTRACT:
Psychological well-being is a person's condition with a prime state that makes him able to do something well. The research conducted by the researcher here aims to describe how the psychological well-being of homeless people and beggars in West Semarang City. The research method used in this research is a type of qualitative research with a descriptive phenomenological approach. The subjects in this study amounted to four people aged 18-60 years who were in West Semarang City. Data collection techniques conducted by researchers using structured interview techniques and observation. The data validity test conducted by researchers is using triangulation techniques. The results obtained are a picture of poor psychological well-being. Aspects of psychological well-being that are less good are found in aspects of self-acceptance, independence, life goals and self-development. Meanwhile, the aspects of positive relationships with others and mastery of the environment show good psychological well-being. Homeless people and beggars here have an attitude of despair, confusion about themselves and don't even know what they want to be like in the future. With this attitude, it can have an impact on the negative psychological state of homeless people and beggars. This is what makes homeless people and beggars have a psychological well-being.
Keyword: homeless and beggars, psychological well-being