Pandangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah terhadap penetapan kriteria mabims baru dalam penentuan awal bulan kamariah
Ma'ruf, Amar (2023) Pandangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah terhadap penetapan kriteria mabims baru dalam penentuan awal bulan kamariah. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
![[thumbnail of 1602046082_AMAR MA'RUF_FULL Skripsi.pdf]](https://eprints.walisongo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
1602046082_AMAR MA'RUF_FULL Skripsi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Muhammadiyah dalam keputusannya menentukan awal bulan hijriah, seringkali berbeda dengan pemerintah sehingga kemudian menjadi sorotan tersendiri bagi masyarakat tiap tahunnya. Sebagaimana yang terjadi pada penetapan hari raya Idul Fitri tahun 2023. Pemerintah Indonesia menetapkan hari raya jatuh pada hari Sabtu 22 April 2023 sedangkan Pengurus Pusat Muhammadiyah menetapkan hari raya pada Jumat 21 April 2023. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab, Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan kamariah menggunakan kriteria Wujudul Hilal, sedangkan pemerintah dalam menentukan awal bulan kamariah menggunakan kriteria MABIMS baru dengan ketetapan tinggi hilal minimal 3o dan elongasi minimal 6,4o. Tentu hal ini menimbulkan kontroversi, sebenarnya akuratkah kriteria imkanurrukyat MABIMS baru menurut sudut pandang Muhammadiyah khususnya untuk Majelis Tarjih dan Tajdid yang mana Lembaga inilah yang berperan menggali hal-hal tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan para tokoh ilmu Falak khususnya yang terdapat dalam Majelis Tarjih dan Tajdid tentang penerapan kriteria MABIMS baru dalam penentuan awal bulan kamariah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat analisis deskriptif. Menggunakan sumber primer berupa wawancara dengan tokoh-tokoh Ilmu Falak Majelis Tarjih dan Tajdid untuk mengetahui bagaimana perspektif mereka tentang penerapan kriteria baru MABIMS dalam penetapan awal bulan Kamariah. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa: pertama, terkait kriteria baru MABIMS masih perlu banyak kajian dan penelitian lanjutan agar potensi perbedaan penentuan awal bulan bisa diminimalisir. Kedua, cara pandang para tokoh falak Muhammadiyah dipengaruhi oleh dasar hukum yang berbeda sehingga melahirkan cara pandang astronomi yang berbeda pula.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kriteria Baru MABIMS; Majelis Tarjih dan Tajdid; Almanak; Penanggalan |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Umar Falahul Alam |
Date Deposited: | 21 Jul 2025 03:42 |
Last Modified: | 21 Jul 2025 03:42 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/26976 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year