Perkembangan teknologi membuat banyaknya masalah baru muncul di kehidupan. Dengan kemajuan teknologi, remaja memiliki pilihan lain dalam mengalihkan stres yang mereka alami. Salah satunya adalah dengan bermain game online. Dengan ini peneliti tertarik meneliti tentang bagaimana dinamika kecanduan game online yang dialami remaja. Metode yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data berupa wawancara serta analisis DPA. Peneltian mengambil subjek sebanyak 3 orang, dengan memberikan hasil adanya beberapa pemicu, aspek serta dampak yang diakibatkan dari perilaku kecanduan. Peneliti menggunakan model analisis ABC milik Albert Ellis untuk mengklasifikasi pemicu, perilaku serta dampak yang diakibatkan dari bermain game online. Dari peneltian yang dilakukan, terdapat beberapa pemicu yang menyebabkan subjek mengalami kecanduan. Kecanduan ketiga subjek sama-sama dipicu akibat faktor lingkungan dan orang terdekat, adanya pencapaian dalam game dan kejenuhan di waktu luang. Ada pula ekspektasi orang tua yang dialami subjek 1. Penelitian ini juga menemukan beberapa aspek kecanduan, seperti salience (dominasi game terhadap pikiran), tolerance (toleransi waktu), withdrawal (rasa tidak nyaman apabila perilaku dihentikan), relapse (ingin melakukan kembali), conflict (konflik) serta problem (masalah). Terakhir, peneliti menemukan dampak-dampak yang muncul akibat perilaku kecanduan antara lain pada kesehatan fisik, kesehatan mental, kesehatan emosional, prestasi akademik, hubungan sosial serta keuangan. Peneliti juga mendapat temuan baru dari penelitian ini berupa adanya dampak fantasi yang muncul pada subjek 1 berupa mimpi menjadi karakter dalam game serta adanya perilaku penipuan pada subjek 2 terhadap orang tua demi mendapat modal bermain judi.