Competitive anxiety is anxiety that can reduce an athlete's performance when participating in competitions. This qualitative phenomenological research aims to determine the description of psychological dynamics and the influencing factors competitive anxiety to boxing athletes at YTBK Boxing Camp Semarang. The subjects in this study were 3 boxing athletes with different athletic ages. Subjects ranged in age from 18-25 years. The data collection techniques used were interviews, observation and documentation. The findings of this study illustrate that the three subjects experienced various symptoms when experiencing competitive anxiety starting from feeling the need to urinate excessively, increased heart rate and pounding, not feeling thirsty or hungry, stomach ache, to difficulty sleeping. There are subjects who have substance use beliefs doping and supernatural powers in opponents are able to cause anxiety because they create a nocebo effect where the individual experiences certain effects due to perceptions or beliefs about something. The three subjects experienced various factors that caused the occurrence competitive anxiety starting from personal matters outside of a career as an athlete and external problems related to other people, opponents who are superior in ability and able to control the match, the absence of a coach, and greater competition.
Keywords: competitive, anxiety, boxing athlete

ABSTRAK:
Competitive anxiety merupakan kecemasan yang dapat menurunkan performa atlet saat mengikuti kompetisi. Penelitian kualitatif fenomenologis ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dinamika psikologis dan faktor-faktor yang mempengaruhi competitive anxiety pada atlet tinju di YTBK Boxing Camp Semarang. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 orang atlet tinju dengan umur masa atletik yang berbeda-beda. Subjek berusia rentang 18-25 tahun. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, serta dokumentasi. Hasil temuan penelitian ini menggambarkan bahwa ketiga subjek mengalami berbagai gejala saat mengalami competitive anxiety mulai dari rasa butuh buang air kecil berlebih, denyut jantung meningkat dan berdebar-debar, tidak merasa haus dan lapar, sakit perut, hingga kesulitan tidur. Terdapat subjek yang memiliki kepercayaan penggunaan zat doping dan kekuatan gaib pada lawan mampu menimbulkan kecemasan karena menciptakan efek nocebo di mana keadaan individu mengalami efek tertentu karena persepsi atau kepercayaan mengenai suatu hal. Ketiga subjek mengalami berbagai faktor penyebab terjadinya competitive anxiety mulai dari urusan pribadi di luar karir sebagai atlet dan permasalahan eksternal yang berhubungan dengan orang lain, lawan yang lebih unggul secara kemampuan dan mampu menguasai pertandingan, ketidakhadiran pelatih, dan kompetisi yang lebih besar.
Kata Kunci : competitive, anxiety, atlet tinju