Perguruan tinggi memiliki banyak perbedaan dengan pendidikan saat di sekolahan. Kehidupan akademik yang di jalani oleh mahasiswa tidak hanya sekedar teori. Fakultas saintek adalah fakultas yang banyak melakukan jenis praktikum. Mahasiswa fakultas Saintek juga dituntut untuk bisa berpikir kreatif, mampu menggunakan ilmu yang dipelajari untuk memecahkan masalah. Mahasiswa fakultas Saintek diharapkan terampil untuk menciptakan penemuan baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk secara empiris menguji hubungan antara konsep diri dan dukungan sosial dengan stres akademik mahasiswa Fakultas Saintek UIN Walisongo Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif korelasional. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional sampling. Instrumen penelitian yaitu menggunakan skala untuk mengukur tingkat konsep diri, dukungan sosial dan stres akademik. Sampel dari penelitian ini terdiri dari 351 mahasiswa Fakultas Saintek dari 10 program studi dari populasi total sebanyak 2874 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya hubungan negatif dan signifikan antara konsep diri dan dukungan sosial dengan stres akademik mahasiswa Fakultas Saintek UIN Walisongo Semarang, dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0,499 dan nilai signifikan 0,000 <0,05. Tingginya tingkat stres pada mahasiswa Fakultas Saintek UIN Walisongo Semarang berhubungan dengan rendahnya konsep diri dan dukungan sosial yang dimiliki mahasiswa. Sebaliknya, rendahnya tingkat stres akademik pada mahasiswa Fakultas Saintek UIN Walisongo Semarang berhubungan dengan tingginya konsep diri dan dukungan sosial yang dimiliki mahasiswa.
Kata kunci: Stres akademik, konsep diri, dukungan sosial

ABSTRACT:
Higher education has many differences with education at school. The academic life lived by students is not just theory. The faculty of science and technology is a faculty that does a lot of practicum. Science and Technology faculty students are also required to be able to think creatively, able to use the knowledge learned to solve problems. Science and Technology faculty students are expected to be skilled at creating new inventions. The purpose of this study is to empirically examine the relationship between self-concept and social support with academic stress of Faculty of Science and Technology students of UIN Walisongo Semarang. The research method used is a correlational quantitative approach. The sampling method used is proportional sampling. The research instrument is using a scale to measure the level of self-concept, social support and academic stress. The sample of this study consisted of 351 students of the Faculty of Science and Technology from 10 study programs from a total population of 2874 students. The results showed that there is a negative and significant relationship between self-concept and social support with academic stress of students of the Faculty of Science and Technology UIN Walisongo Semarang, with a correlation coefficient of 0.499 and a significant value of 0.000 <0.05. The high level of stress among students of Faculty of Science and Technology of UIN Walisongo Semarang is related to the low level of self-concept and social support owned by students. Conversely, low levels of academic stress among students of the Faculty of Science and Technology of UIN Walisongo Semarang are associated with high self-concept and social support possessed by students.
Keywords: Academic stress, self-concept, social support