Penggunaan akses internet selama waktu kelas untuk mengakses pada materi yang bersifat non-akademik dapat menyebabkan interes siswa dalam menuntut ilmu menjadi rendah. Cyberslacking merujuk pada aktivitas yang tidak produktif yang dilakukan oleh individu dalam ranah pendidikan dengan menggunakan perangkat lunak dan jaringan komputer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk secara empiris menguji hubungan antara tingkat resiliensi dan kontrol diri dengan kecenderungan cyberslacking pada siswa yang mengambil jurusan Rekayasa Perangkat Lunak di SMK Negeri 4 Kendal. Penelitian ini penting untuk diteliti karena memiliki kebermanfaatan baik secara teoritis maupun praktis. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif korelasional. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 175 siswa yang mengambil jurusan Rekayasa Perangkat Lunak di SMK Negeri 4 Kendal, yang dipilih secara acak sederhana dari populasi total sebanyak 321 siswa. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan skala untuk mengukur tingkat resiliensi, kontrol diri, dan kecenderungan cyberslacking. Analisis data dilakukan melalui uji korelasi berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif dan signifikan antara tingkat resiliensi serta kontrol diri dengan kecenderungan cyberslacking pada siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak di SMK Negeri 4 Kendal, dengan koefisien korelasi sebesar 0,422 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Lebih tingginya tingkat resiliensi dan kontrol diri pada siswa tersebut berkorelasi dengan rendahnya kecenderungan cyberslacking, sedangkan sebaliknya, penurunan tingkat resiliensi dan kontrol diri berhubungan dengan peningkatan kecenderungan cyberslacking pada siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak di SMK Negeri 4 Kendal.
Kata kunci: Cyberslacking, resiliensi, kontrol diri

ABSTRACT:
The use of internet access during class time to access non-academic material can cause students' interest in studying to become low. Cyberslacking refers to unproductive activities carried out by individuals in the educational realm using software and computer networks. Cyberslacking refers to unproductive activities carried out by individuals in the educational realm using software and computer networks. The aim of this research is to empirically test the relationship between levels of resilience and self-control and cyberslacking tendencies in students majoring in Software Engineering at SMK Negeri 4 Kendal. This research is important to research because it has both theoretical and practical benefits. The research method used is a correlational quantitative approach. The sample in this study consisted of 175 students majoring in Software Engineering at SMK Negeri 4 Kendal, who were selected at simple random from a total population of 321 students. The sampling method used was simple random sampling. This research instrument uses a scale to measure the level of resilience, self-control and cyberslacking tendencies. Data analysis was carried out through multiple correlation tests. The results of the research show that there is a negative and significant relationship between the level of resilience and self-control and the tendency for cyberslacking in students majoring in Software Engineering at SMK Negeri 4 Kendal, with a correlation coefficient of 0.422 and a significance value of 0.000 (0.000 < 0.05). A higher level of resilience and self-control in these students is correlated with a lower tendency for cyberslacking, while conversely, a decrease in the level of resilience and self-control is associated with an increase in the tendency for cyberslacking in students majoring in Software Engineering at SMK Negeri 4 Kendal.
Keywords: Cyberslacking, resilience, self-control