Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan evaluasi secara kualitatif mengenai program hidden curriculum dalam membentuk profil pelajar Pancasila di SMA Negeri 1 Kedungwuni. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode evaluasi kualitatif. Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian evaluasi kualitatif ini adalah model goal oriented evaluation, yang digagas oleh Tyler. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah terdapat 13 program hidden curriculum yang dievaluasi menggunakan indikator profil pelajar Pancasila. Dari 13 program hidden curriculum tersebut menunjukkan terdapat 5 program (infak dan dana sosial, penyambutan siswa, matrikulasi, P5, rotasi petugas upacara di setiap kelas) yang terlaksana dengan baik. Terdapat 6 program (class meeting, ekstrakurikuler, bazar siswa, pembiasaan membaca Al-Qur’an, pembinaan wali kelas, dan penanaman nilai di kelas) yang terlaksana cukup baik. Sebagian lainnya, 2 program (desain tempat duduk U dan pembiasaan membaca buku di kelas) yang masih kurang baik. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa faktor penentu dalam program hidden curriculum di SMA Negeri 1 Kedungwuni adalah faktor internal (kepemimpinan kepala sekolah, kesadaran siswa dan guru, sarana dan prasarana) dan eksternal (sosiologis sekolah dan media digital). Dengan temuan tersebut, menjadi informasi untuk kepala sekolah untuk mengambil kebijakan mengenai peran penting hidden curriculum dalam proses pendidikan. Serta untuk para akademisi pendidikan, memberikan informasi bahwa pentingnya hidden curriculum dalam proses pendidikan.