Perjanjian secara lisan dilakukan dalam praktik sewa menyewa toko di Desa Karangsari Kabupaten Purbalingga. Pada perjanjian telah disepakati bahwa toko disewakan dengan harga tertentu dan waktu tertentu. Namun pihak penyewa tidak menjalankan hal telah disepakati dalam perjanjian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyelesaian hukum terhadap permasalahan wanprestasi dikarenakan minimnya wawasan hukum perikatan pada masyarakat Desa Karangsari Kabupaten Purbalingga.
Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana terjadinya wanprestasi yang diakibatkan perjanjian sewa menyewa toko secara lisan di Desa Karangsari dan bagaimana penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian lisan sewa menyewa toko di Desa Karangsari.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan non doktrinal atau yuridis empiris. Sumber data yang digunakan yakni data primer dan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
Hasil penelitian yang ditemukan adalah dalam hal perjanjian sewa menyewa toko secara lisan, pihak penyewa telah melakukan wanprestasi terhadap pihak yang menyewakan dikarenakan pihak penyewa tidak mampu membayar uang (lalai memenuhi prestasi) sewa toko sebagaimana yang sudah disepakati bersama. Oleh karena terjadi wanprestasi yang disebabkan perjanjian sewa menyewa secara lisan sehingga menimbulkan kerugian secara materiil kepada pemilik toko, dengan kata lain penyewa telah melakukan wanprestasi. Berdasarkan Pasal 1267 KUHPerdata dalam upaya penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian lisan yaitu berupa pertama, pembatalan perjanjian. Kedua, pembayaran ganti rugi uang dan tenggat waktu yang telah disepakati. Hal ini merupakan tuntutan paling dasar dalam upaya menyelesaikan permasalahan wanprestasi dengan cara menyudahi perjanjian sewa menyewa.