Penelitian ini membahas perjanjian jual beli pakaian antara supplier dan pengecer di Pasar Margasari. Berdasarkan Pasal 1457 KUHPerdata, jual beli merupakan suatu persetujuan di mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu barang, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang dijanjikan. Dan sesuai Pasal 1513 KUHPerdata, pembeli memiliki kewajiban untuk membayar harga barang pada waktu dan tempat sesuai kesepakatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, perjanjian jual beli pakaian antara supplier dan pengecer di Pasar Margasari telah sesuai dengan hukum positif yang ada di Indonesia. Para pihak melakukan kegiatan jual beli berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata, di mana jual beli dilakukan sesuai kesepakatan dan kecakapan para pihak serta terdapat objek dan klausa yang halal dalam jual beli tersebut. Kedua, bentuk perlindungan hukum preventif supplier terdapat dalam KUHPerdata, yang berfungsi untuk menjaga agar hak-hak supplier tetap terlindungi. Sedangkan, bentuk perlindungan represif seperti tindakan hukum, dalam praktiknya tidak ada supplier yang menggugat pengecer secara hukum. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk nilai transaksi yang relatif kecil, yang dianggap tidak sebanding dengan biaya dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sengketa melalui jalur hukum.