The condition of a child with autism will be difficult for most parents to accept, especially fathers who have high hopes of having a healthy and normal child. This research uses a qualitative phenomenological approach and uses Descriptive Phenomenological Analysis (DPA) data analysis techniques with four participants who are fathers are involved in parenting autism. The aim of this research is to determine the self-acceptance of fathers who are involved in caring for children with Autism Spectrum Disorder. The results showed that each subject succeeded in achieving acceptance as a father of autism as evidenced by activities during parenting at home and at school. The four subjects have their own ways of dealing with the challenges of parenting children with autism. The success of the four subjects in reaching the stage of accepting and trying to maximize their parenting potential, as an effort to carry out obligations and fight for the same life for autistic children as other normal children, shows that the different stages of self-acceptance still lead the four subjects to the point of being able to make peace with the situation.
Keywords: Self-Acceptance; Father's children with Autism Spectrum Disorder (ASD); Parenting.

ABSTRAK:
Kondisi anak dengan autisme sulit diterima oleh sebagian besar orang tua, terutama ayah yang memiliki harapan besar untuk memiliki anak yang sehat dan normal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis fenomenologis dan menggunakan teknik analisis data Descriptive Phenomenological Analysis (DPA) dengan empat partisipan yang merupakan ayah yang terlibat dalam pengasuhan autisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerimaan diri ayah yang terlibat pengasuhan anak dengan Autism Spectrum Disorder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing subjek berhasil mencapai penerimaan sebagai ayah dari autisme yang dibuktikan dengan kegiatan selama pengasuhan di rumah dan di sekolah. Keempat subjek memiliki cara tarsendiri untuk menghadapi tantangan mengasuh anak autisme. Keberhasilan keempat subjek dalam mencapai tahap untuk menerima dan berusaha memaksimalkan potensi pengasuhan, sebagai upaya menjalankan kewajiban dan memperjuangkan kehidupan anak autisme yang sama dengan anak normal lainnya, menunjukkan bahwa perbedaan tahapan penerimaan diri tetap mengantarkan keempat subjek pada titik mampu berdamai dengan keadaan.
Kata kunci: Penerimaan diri; Ayah dari anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD); Pengasuhan.