Limbah cair industri keripik singkong merupakan salah satu jenis limbah yang dapat menimbulkan munculnya permasalahan lingkungan apabila tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Kandungan zat-zat organik yang ada dalam limbah cair industri keripik singkong dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan yang dapat mengakibatkan permasalahan lingkungan seperti kematian biota air. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental dengan desain Pretest-Posttes Control Group Design. Pretest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal sebeum diberikan perlakuan. Sedangkan Posttest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi setelah diberikan perlakuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi penggunaan tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan lidah mertua (Sansevieria trifasciata) dalam menurunkan parameter pencemaran limbah cair menggunakan Sistem Subsurface Constructed Wetland. Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat efisiensi penurunan nilai sianida (CN) sebesar 72,4%, nilai BOD sebesar 73,3%, nilai COD sebesar 46%, nilai TSS sebesar 93,3%, dan nilai pH sebesar 39,7%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengolahan menggunakan Subsurface Constructed Wetland dengan tanaman eceng gondok dan lidah mertua mampu menurunkan kandungan sianida (CN), BOD, dan TSS sampai memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Tapioka. Namun pengolahan belum bisa menurunkan COD hingga tidak melebihi baku mutu yang telah ditetapkan.