Etnobotani adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan langsung antara manusia, tumbuhan dan pemanfaatannya. Upacara pernikahan Suku Komering memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan dalam prosesi adatnya. Tumbuhan yang digunakan mengandung makna atau arti yang diyakini oleh masyarakat. Pernikahan Suku Komering dapat menjadi sumber pengetahuan tentang etnobotani, pemanfaatan tumbuhan dan cara menjaga ketersediaan tumbuhan dengan konservasi agar keberadaan tumbuhan bahan upacara adat masih tersedia di habitatnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui tahapan prosesi upacara pernikahan, jenis dan bagian tumbuhan yang digunakan dan makna atau arti dari penggunaan tumbuhan pada upacara pernikahan Suku Komering di Desa Pandan Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara semi terstruktur, observasi dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan di Desa Pandan Agung Kecamatan Madang Suku II Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan pada Agustus-September 2022. Hasil penelitian menjelaskan tahapan prosesi upacara pernikahan Suku Komering di Desa Pandan Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terdiri atas mungian nyimbah, akad nikah, seserahan, arak-arakan, persembahan tari pagar pengantin, gelaran, tari sada sabai, sedekahan atau resepsi, timbangan dan dulang. Upacara Pernikahan Suku Komering di Desa Pandan Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur menggunakan 7 jenis tumbuhan yakni bunga kertas (Bougainvillea glabra Choisy), kantil (Magnolia alba D.C.), melati (Jasminum sambac Ait.) dan mawar merah (Rosa hibrida L), pisang (Musa Sp), pinang (Araca catechu L.) dan padi (Oryza sativa). Tumbuhan yang digunakan masing- vi
masing memiliki makna atau arti pada tahapan upacara pernikahan Suku Komering yakni melambangkan kehidupan rumah tangga, menunjukkan rasa kasih sayang, tanggung jawab, doa dan harapan untuk rumah tangga pengantin.