Dalam al-Qur’an diperintahkan bahwa ketika dalam melakukan jual beli maka harus menegakkan timbangan (Q.S Al-Isra’ ayat 35). Dalam kegiatan perdagangan (jual beli) tidak pernah lepas dari yang namanya takaran atau timbangan, karena timbangan ini berfungsi untuk mengetahui berat dari sebuah benda yang ditimbang agar dapat menentukan berapa harga yang harus dibayar untuk benda tersebut. Di dalam Islam sendiri ada aturan-aturan dalam melakukan takaran atau timbangan, sebagai muslim yang taat, para pedagang harus mematuhi aturan-aturan bisnis atau perdagangan (jual beli) dan timbangan yang telah diatur dalam Hukum Islam yang berlaku.
Penulisan skripsi ini memiliki dua tujuan utama yaitu: pertama, untuk mengetahui praktek timbangan para pedagang muslim di Pasar Godong Kabupaten Grobogan, dan kedua, untuk mengetahui apakah praktek timbangan para pedagang muslim di Pasar Godong Kabupaten Grobogan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
Metode penulisan skripsi ini berasal dari penelitian lapangan (Field Research). Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya melalui hasil wawancara dan observasi. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis kualitatif, selain itu juga menggunakan metode deskriptif analisis.
Hasil dari penelitian ini menyimpulakan bahwa para pedagang muslim di Pasar Godong Kabupaten Grobogan dalam pelaksanaanya telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam etika bisnis (perdagangan) dalam Islam. Para pedagang mematuhi Undang-Undang No. 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, karena setelah ditera dan ditera ulang oleh Badan Perdagangan (metrologi) daerah Jawa Tengah para pedagang tidak mengotak-atik timbangannya. Sedangkan praktek timbangan para pedagang muslim di Pasar Godong 95% sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam menakar atau timbangan dalam Islam, karena banyak pedagang yang menakar atau menimbang itu secara lurus (jujur) dan ada pula yang melebihkan timbangannya, tetapi masih ada pedagang yang kurang timbangannya biasanya pada pedagang yang menjual gula pasir yang mempunyai alasan untuk menghindari kerugian.