Kelor (Moringa oleifera Lam.) memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Pada semua bagian tumbuhan memiliki kandungan anti-oksidan, anti-inflamasi, dan anti-mikroba. Kelor dapat dibudidayakan secara konvensional namun menimbulkan ketidakseragaman pertumbuhan tanaman dan memerlukan waktu yang cukup lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi auksin terhadap induksi kalus daun kelor dan pengaruh pemberian perlakuan ZPT terhadap proliferasi kalus kelor hasil induksi poliploidi. Eksplan yang digunakan berupa daun kelor tetraploid, miksoploid, dan diploid. Tahapan penelitian meliputi induksi kalus dan proliferasi kalus. Hasil menunjukan bahwa kalus dapat diinduksi dari semua ploidi (tetraploid, miksoploid, dan diploid) dengan penambahan auksin (2,4D dan Picloram). Kelor miksoploid perlakuan 1 mg/L Picloram menginduksi pembentukan kalus (90,0%) tertinggi diantara yang lainnya, dengan tipe kalus campuran dan warna putih kekuningan. Proliferasi kalus terjadi sangat lambat terutama pada kelor tetraploid namun pada kalus miksoploid hampir semua perlakuan sudah memperlihatkan struktur granula (bulat).