Penyalahgunaan hak kekayaan intelektual dalam bidang cipta dewasa ini masih sering terjadi. Dalam pengaturannya, hak cipta telah diatur di dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 akan tetapi, walaupun telah adanya aturan tersebut, pelanggaran tentang hak cipta masih banyak terjadi. Salah satu nya pada kasus yang akan dibahas di dalam penelitian ini perihal pelanggaran hak ekslusif (moral dan ekonomi) kepada seseorang yang dianggap sebagai pencipta dari sebuah karya berupa logo organisasi. Masalah tersebut diimbaskan dari adanya ketidaksesuaian aturan hak cipta dengan penerapannya yang membuat masyarakat memerlukan pembenahan dari aturan itu. Oleh karena hal tersebut, rumusan masalah yang disajikan dalam penelitian ini berpacu pada cara perlindungan ciptaan logo di dalam aturan hak cipta yang di mana dalam rumusan masalahnya ialah bagaimana implementasi reward theory terhadap hak atas logo organisasi KSBSI dalam putusan No. 24 PK/Pdt.Sus-HKI/2015 dan bagaimana implikasi putusan No. 76 PK/Pdt.Sus-HKI/2019 terhadap tuntutan hak ekonomi logo KSBSI.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan yuridis normatif/doktrinal. Sumber data yang digunakan pada skripsi ini ialah berfokus pada studi kepustakaan yang berfokus pada data sekunder dengan menggunakan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Untuk teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi. Dan teknik analisis yang digunakan ialah dengan cara kualitatif yang disajikan secara deskriptif.
Adapaun hasil dari penelitian ini memberikan dua kesimpulan yang pertama, bahwa implementasi reward theory terhadap gugatan hak moral atas pengakuan pencipta bagi Penggugat secara penuh dapat terpenuhi karena penggugat dapat membuktikan gugatannya bahwa dia adalah pencipta dari karya logo tersebut. Kedua, implikasi dari adanya gugatan hak moraltersebut terhadap gugatan pemenuhan hak ekonomi yang dilakukan oleh Penggugat tersebut tidak diberikan karena walaupun Penggugat telah dianggap sebagai pencipta logo tersebut, logo itu hanya digunakan sebagai logo organisasi yang tidak berbadan hukum dan tidak melakukan kegiatan komersial apapun dalam laju organisasinya.