Academic burnout is a condition where students experience physical, mental, and emotional exhaustion, which can lead to a decline in academic performance. This study aims to empirically examine the influence of perfectionism and self-efficacy on academic burnout among architecture students at Diponegoro University who are working on their theses. The population of this study consists of 169 students, with a sample of 114 respondents selected using non-probability sampling techniques. This research employs a descriptive quantitative method, utilizing measurement tools such as the academic burnout scale, the perfectionism scale, and the self-efficacy scale. The hypothesis test in this study uses multiple regression analysis. The results indicate that perfectionism has a significant influence on academic burnout with a significance of 0.010 and an effective contribution of 24.7%. Self-efficacy has a significant influence on academic burnout with a significance of 0.000 and an effective contribution of 66.9%. Both variables together have a significant influence, with a significance of 0.000 and a correlation coefficient of 57.5%. Based on these results, it can be concluded that there is a significant influence of both perfectionism and self-efficacy on academic burnout among architecture students at Diponegoro University who are working on their theses. The higher the levels of perfectionism and self-efficacy, the lower the level of academic burnout. Students are expected to manage perfectionist tendencies and develop self-efficacy to avoid academic burnout in order to optimize their academic performance.
Keywords: Academic Burnout, Perfectionism, Self-Efficacy

ABSTRAK:
Academic burnout merupakan suatu kondisi di mana seorang pelajar merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional yang dapat berdampak pada penurunan performa akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh perfeksionisme serta efikasi diri terhadap academic burnout pada mahasiswa prodi arsitektur Universitas Diponegoro yang sedang mengerjakan skripsi. Populasi pada penelitian ini adalah 169 mahasiswa/i dengan sampel sejumlah 114 responden menggunakan teknik non-probability sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan menggunakan alat ukur yaitu skala academic burnout, skala perfeksionisme, dan skala efikasi diri. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil menunjukkan bahwa perfeksionisme berpengaruh signifikan terhadap academic burnout dengan signifikansi 0,010 dan sumbangan efektif 24,7%. Efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap academic burnout dengan signifikansi 0,000 dan sumbangan efektif 66,9%. Kedua variabel bersama-sama memiliki pengaruh signifikan dengan signifikansi 0,000 dan nilai koefisien korelasi sebesar 57,5%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel perfeksionisme dan efikasi diri terhadap academic burnout pada mahasiswa prodi arsitektur Universitas Diponegoro yang sedang mengerjakan skripsi. Semakin tinggi perfeksionisme dan efikasi diri, akan mengakibatkan semakin rendahnya academic burnout. Maka, mahasiswa diharapkan mampu mengontrol sikap perfeksionis dan mengembangkan efikasi diri untuk menghindari academic burnout agar dapat mengoptimalkan performa akademik.
Kata Kunci: Academic Burnout, Perfeksionisme, Efikasi Diri