This research aims to empirically test the influence of cyberloafing and perceived workload on work procrastination among teachers at Binakarya Mandiri Vocational School, Bekasi City. Cyberloafing is the behavior of using information and communication technology for non-work activities in the workplace, while perceived workload refers to the level of teacher perception of the amount, complexity and pressure of work faced. The survey instrument used consisted of a scale measuring cyberloafing, perceived workload, and work procrastination. Data analysis was carried out using multiple linear regression to test the research hypothesis. The research results show that cyberloafing and perceived workload significantly influence teacher work procrastination 0.00 (p < 0.01). Specifically, the results of the analysis show that cyberloafing and perceived workload each have an influence of 83.3% and other factors not studied have an influence of 16.7% on work procrastination. This research provides valuable insight for school management in developing strategies to reduce the level of teacher work procrastination, including managing the use of information and communication technology in the work environment. Thus, this research contributes to the understanding of the factors that influence work procrastination among vocational school teachers.
Keywords : cyberloafing, perception of workload and work procrastination

ABSTRAK:
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh cyberloafing dan persepsi beban kerja terhadap prokrastinasi kerja pada guru di SMK Binakarya Mandiri Kota Bekasi. Cyberloafing merupakan perilaku menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk kegiatan non-kerja di tempat kerja, sementara persepsi beban kerja mengacu pada tingkat persepsi guru terhadap jumlah, kompleksitas, dan tekanan pekerjaan yang dihadapi. Instrumen survei yang digunakan terdiri dari skala pengukuran cyberloafing, persepsi beban kerja, dan prokrastinasi kerja. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linier berganda untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cyberloafing dan persepsi beban kerja secara signifikan berpengaruh terhadap prokrastinasi kerja guru 0,00 (p < 0,01). Secara khusus, hasil analisis menunjukkan bahwa cyberloafing dan persepsi beban kerja masing-masing memiliki pengaruh sebesar 83,3% dan faktor lain yang tidak diteliti sebesar 16,7% terhadap prokrastinasi kerja. Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi manajemen sekolah dalam mengembangkan strategi untuk mengurangi tingkat prokrastinasi kerja guru, termasuk pengelolaan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan kerja. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi prokrastinasi kerja di kalangan guru SMK.
Kata kunci : cyberloafing, persespi beban kerja dan prokrastinasi kerja