Tujuan utama dari penelitian ini untuk mengetahui perspektif Kiai terhadap keikutsertaan politik praktis dalam proses pilkada dan bagaimana kiprah Kiai untuk meningkatkan elektabilitas paslon yang didukung dalam pilkada walikota dan wakil walikota Salatiga tahun 2017. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif Kiai terhadap keikutsertaan politik dalam proses pilkada dimana Kiai berpandangan bahwa boleh berpolitik karena untuk menjaga budaya serta harus paham politik. Dan keterlibatan Kiai dalam partai politik merupakan sarana untuk memperjuangkan aspirasi ummat, melakukan amal ma’ruf nahi mungkar dan menjalankan perintah rosul bahwa penggunaan kekuasaan oleh para pemimpin itu harus didasarkan pada kebutuhan dan kemaslahatan. Karena jika Kiai terjun ke dunia politik maka itu adalah panggilan untuk kemaslahatan ummat, bukan untuk kepentingan sendiri. Karena politik itu adalah system atau cara mempengarui yang lain. Memang politik ada kalanya yang positif ada kalanya yang negatif. Urgensi Kiai terjun politik utamanya karena dakwah, dan dakwahnya Kiai khusus dari dakwahnya setiap umat islam takarannya. Adapun yang menjadi pegangan dasar Kiai untuk terjun berpolitik yaitu al-Qur’an, hadis dan kitab-kitab karya ulama klasik. Meningkatkan elektabilitas paslon dukungan Kiai dengan cara mengutus orang untuk datang dari rumah kerumah dan tanpa money politik.
Kata Kunci: Kiprah, Kiai, Politik Praktis Pilkada

ABSTRACT:
The main objective of this research is to find out the perspective of Kiai on practical political participation in the regional election process and how the Kiai's work to increase the electability of candidate pairs is supported in the 2017 mayoral and deputy mayoral elections of Salatiga. The data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The results of the research show that the Kiai's perspective on political participation in the regional election process is that the Kiai are of the view that it is permissible to participate in politics because it is to maintain culture and they must understand politics. And the involvement of Kiai in political parties is a means to fight for the aspirations of the ummah, carry out good deeds and carry out the Prophet's command that the use of power by leaders must be based on need and benefit. Because if Kiai enter the world of politics then it is a call for the benefit of the people, not for their own interests. Because politics is a system or way of influencing others. Indeed, there are times when politics is positive and times it is negative. The urgency of the Kiai's involvement in politics is mainly because of his da'wah, and the Kiai's preaching is specific to the extent of his preaching to every Muslim. The basic guidelines for Kiai to get involved in politics are Al-Qur'an, hadith and books by classical scholars. Increase the electability of candidate pairs supported by Kiai by sending people to come from house to house and without political money.
Keywords: Gait, Kiai, Practical Politics of Regional Elections