Indonesia merupakan pengguna TikTok terbesar kedua di dunia. Namun, etika komunikasi netizen di Indonesia pada media sosial TikTok sangat buruk, sehingga menimbulkan berbagai permasalahan. Salah satu masalah yang perlu untuk dikaji lebih lanjut adalah terkait etika komunikasi netizen dalam merespon Kasus Ferdy Sambo pada akun TikTok @metro_tv. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis etika komunikasi netizen dalam memberikan komentar pada kasus Ferdy Sambo di akun Tiktok @metro_tv, dan (2) menganalisis faktor yang mempengaruhi respon dari netizen pada akun Tiktok @metro_tv sesuai dengan Teori Stimulus Organisme Respon.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sehingga data-data yang diperoleh berupa kata-kata ataupun kalimat-kalimat untuk memperdalam makna yang akan digali. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi untuk menelusuri data historis terkait kasus Ferdy Sambo di akun TikTok @metro_tv. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi dengan Langkah (1) menemukan lambang/symbol, (2) klasifikasi data berdasarkan lambang/simbol, dan
(3) prediksi/menganalisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) mayoritas komentar netizen dalam kasus ini cenderung memiliki etika komunikasi yang buruk, dengan banyaknya komentar negatif yang mengandung sarkasme, hinaan, dan cacian. Hal ini dapat dipengaruhi oleh stimulus yang menciptakan perasaan emosional di kalangan netizen terhadap kasus Ferdy Sambo, dan (2) kasus Ferdy Sambo berhasil menarik perhatian publik, terutama netizen, karena keterkaitan emosional mereka dengan isu keadilan dalam kasus tersebut. Hal ini juga didorong oleh berbagai faktor seperti perekayasaan kasus, kesaksian yang dipertanyakan, dan keterlibatan banyak pihak. Saran yang dapat disampaikan adalah perlunya membantu menciptakan lingkungan online yang lebih positif dan beradab, di mana diskusi dan interaksi dapat berlangsung dengan baik tanpa harus merusak etika komunikasi.

ABSTRACT:
Indonesia is the second largest TikTok user in the world. However, the communication ethics of netizens in Indonesia on TikTok social media is very bad, giving rise to various problems. One of the issues that needs to be studied further is related to netizen communication ethics in responding to the Ferdy Sambo case on the @metro_tv TikTok account. This research aims to (1) analyze the communication ethics of netizens in providing comments on the Ferdy Sambo case on the @metro_tv Tiktok account, and (2) analyze the factors that influence the response of netizens on the @metro_tv Tiktok account in accordance with the Response Organism Stimulus Theory.
This research is qualitative research, so the data obtained is in the form of words or sentences to deepen the meaning that will be explored. The data collection technique used is a documentation technique to explore historical data related to the Ferdy Sambo case on the @metro_tv TikTok account. The data analysis technique used is content analysis with steps (1) finding symbols/symbols, (2) classifying data based on symbols, and (3) predicting/analyzing the data.
The research results show that (1) the majority of netizen comments in this case tend to have poor communication ethics, with many negative comments containing sarcasm, and insults. This can be influenced by stimuli that create emotional feelings among netizens regarding the Ferdy Sambo case, and (2) the Ferdy Sambo case has succeeded in attracting the public's attention, especially netizens, because of their emotional connection to the issue of justice in that case. This is also driven by various factors such as case fabrication, questionable testimony, and the involvement of many parties. The suggestion of this research that can be conveyed is the need to help create a more positive and civilized online environment, where discussions and interactions can take place well without having to damage the communication ethics.