Media dan dakwah merupakan komponen yang saling membutuhkan dan saling melengkapi di dalam menghadapi era globalisasi, Keberadaan media sosial dimanfaatkan untuk penyebaran informasi dan pesan-pesan dakwah. Gerakan Sosial Lima Ribu (GALIBU) merupakan gerakan sosial berbasis filantropi menggunakan media sosial dalam menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam hubungan kemanusiaan filantropi menjadi penting dalam membangun kesejahteraan dan kemaslahatan umat. Namun media sebagai penyampai informasi tidak hanya dipandang dalam sebuah penyebaran pesan-pesan dakwah tetapi juga sebagai entitas dalam penyebaran frame (bingkai) terhadap infromasi. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan : Bagaimana Aksi Gerakan Lima Ribu (GALIBU) dalam perspektif dakwah? Bagaimana Analisis Framing Akun The GALIBU For Indonesia di media sosial? Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data melalui observasi dan dokumentasi dengan teknik analisis data menggunakan teori dakwah dan teori framing Quintan Wichtorowich dan Framing Robert D. Benford and David Snow. Kajian ini menunjukkan bahwa dalam perspektif dakwah merupakan praktik dakwah Bil Hal dan dakwah Bil-Qalam. Melalui analisis Framing Robert D. Benford and David Snow yang meliputi; diagnosis, prognosis dan motivasional. terdapat tiga wacana sosial yang terdapat dalam konten GALIBU diantaranya: Rumah yang tidak layak huni, kurangnya biaya pengobatan dan bencana yang sering terjadi. Konten ini mendiagnosis permasalahan yang mengganggu kesejahteraan dan kemaslahatan manusia dari aspek kebutuhan, keselamatan dan keamanan merupakan permasalahan yang perlu diperhatikan dalam kemanusiaan. Dalam strategi prognosisnya, GALIBU mengadakan program bedah rumah, memberikan bantuan biaya kepada yang sakit dan terkena bencana. Strategi motivasionalnya, GALIBU mengajak untuk terus menebar manfaat kepada sesama melalui nilai-nilai Islam yang kuat. Temuan penelitian ini menambah pemahaman bagi gerakan filantropi di media sosial untuk mendukung program kesejahteraan umat.
Kata Kunci : Media Sosial, Dakwah, Filantropi

ABSTRACT:
Media and da'wah are components that need and complement each other in facing the era of globalization. The existence of social media is used to disseminate information and da'wah messages. The Five Thousand Social Movement (GALIBU) is a philanthropy-based social movement that uses social media to spread human values. In humanitarian relations, philanthropy is important in building the welfare and benefit of the people. However, the media as a transmitter of information is not only seen as disseminating da'wah messages but also as an entity in disseminating frames for information. This study is intended to answer the questions: What is the action of the Five Thousand Movement (GALIBU) from a da'wah perspective? What is the Framing Analysis of The GALIBU For Indonesia Account on social media? This research uses qualitative research with a descriptive approach. Data sources through observation and documentation with data analysis techniques using preaching theory and Quintan Wichtorowich's framing theory and Framing Robert D. Benford and David Snow.
This study shows that from the perspective of da'wah, it is the practice of da'wah Bil Hal and da'wah Bil-Qalam whereas through Robert D. Benford and David Snow's Framing analysis which includes; diagnosis, prognosis and motivational. There are three social discourses contained in GALIBU content, including: Uninhabitable houses, lack of medical costs and frequent disasters. This content diagnoses problems that disrupt human welfare and benefit from the aspects of needs, safety and security, which are problems that need attention in humanity. In its prognosis strategy, GALIBU holds a house renovation program, providing financial assistance to those who are sick and affected by disasters. In its motivational strategy, GALIBU invites us to continue spreading benefits to others through strong Islamic values. The findings of this research increase understanding of philanthropic movements on social media to support community welfare programs.
Keywords: Social Media, Da'wah, Philanthropy