Pesantren dihadapkan pada tuntutan besar untuk bertahan dalam era modernitas guna menjaga eksistensinya yang kaya akan tradisi dan nilai-nilai Islam. Tantangan terbesar yang dihadapi pesantren melibatkan adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan tren pendidikan modern. Untuk mempertahankan relevansinya, pesantren perlu memadukan metode pengajaran yang klasik dengan teknologi informasi, memperkuat kurikulumnya agar sesuai dengan kebutuhan zaman, dan meningkatkan keterampilan pesantren dalam mengelola aspek administratif dan pemasaran.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan terkait permasalahan yang terjadi, dimulai dari: (1) Bagaimana Manajemen Perubahan Pondok Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon Menuju The Center of Excellence? (2) Bagaimana Hasil yang Diperoleh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon Setelah Menjadi The Center of Excellence? Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus yang menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pemeriksaan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan model Miles Huberman, yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diambil Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon telah berhasil meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran, inovasi dan penelitian, kepemimpinan akademis, pembinaan karakter dan etika, serta keterbukaan terhadap keterlibatan masyarakat. Pesantren telah mengimplementasikan program unggulan dengan pengembangan kurikulum terpadu berbasis program, yaitu Taẖsῑn Bima-Qu, Taẖfῑẑ Bima-Qu, Fiqh Bimaku, Eksak Bimaku, English Bimaku, Al-Arobiyah Bimaku, dan Qiroatul Kutub Bimaku