Penelitian ini berfokus pada persepsi masyarakat terhadap polemik politik di media sosial, yang semakin relevan di tengah perkembangan teknologi informasi yang pesat. Dengan meningkatnya keterlibatan individu di platform digital, studi ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana persepsi masyarakat terhadap polemik politik di media sosial dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi persepsi masyarakat terhadap polemik politik. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap 10 informan yang mewakili beragam latar belakang pendidikan, sosial dan politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat tidak bersifat pasif; sebaliknya, hal ini merupakan hasil dari interaksi kompleks antara pengalaman hidup, sistem nilai, dan kondisi emosional individu, yang dibentuk oleh konteks sosial serta pengaruh figur publik. Temuan ini mengindikasikan bahwa figur publik, khususnya tokoh agama, memainkan peran krusial dalam menyampaikan pesan yang menekankan nilai persatuan dan kesantunan, sehingga mampu menciptakan persepsi positif dan mengurangi potensi konflik. Sebaliknya, informasi yang bersifat provokatif dalam konteks sosial yang polaritas dapat menyebabkan persepsi negatif dan memperdalam ketegangan sosial. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya literasi digital untuk membekali masyarakat dengan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi dinamika politik di media sosial. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya mencakup perluasan cakupan metodologi dan eksplorasi lebih dalam terhadap dampak algoritma media sosial dalam membentuk opini publik, yang diharapkan dapat memberikan wawasan lebih komprehensif mengenai interaksi individu dengan informasi politik di platform digital.
Kata kunci: Persepsi masyarakat, polemik politik, media sosial.

ABSTRACT:
This study focuses on public perception of political polemics on social media, an increasingly relevant topic amidst rapid advancements in information technology. With the growing engagement of individuals on digital platforms, this research aims to address how people perceive political polemics on social media and identify the factors influencing these perceptions. To answer these questions, this study employs a qualitative research method with a phenomenological approach. Data were collected through in-depth interviews with 10 informants representing diverse educational, social, and political backgrounds. The findings indicate that public perception is not passive; rather, it results from a complex interaction between individuals’ life experiences, value systems, and emotional states, shaped by social context and the influence of public figures. The study suggests that public figures, particularly religious leaders, play a crucial role in delivering messages that emphasize unity and civility, which can foster positive perceptions and reduce potential conflict. Conversely, provocative information in polarized social contexts can lead to negative perceptions and deepen social tensions. The study concludes by highlighting the importance of digital literacy to equip the public with critical thinking skills to navigate the political dynamics on social media. Recommendations for future research include expanding the methodological scope and further exploring the impact of social media algorithms on shaping public opinion, which could provide a more comprehensive understanding of individual interactions with political information on digital platforms.
Keywords: Public perception, political polemics, social media.