Gerakan dakwah terhadap penyandang disabilitas di Kota Semarang
Ningrum, Kustina Candra (2024) Gerakan dakwah terhadap penyandang disabilitas di Kota Semarang. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
![[thumbnail of Tesis_2201028014_Kustina_Candra_Ningrum]](https://eprints.walisongo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Tesis_2201028014_Kustina_Candra_Ningrum.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang gerakan dakwah yang dilakukan oleh Majelis Pengajian Difabel (MPD) terhadap beragam penyandang disabilitas di Kota Semarang. Adapun gerakan dakwah memiliki tujuan untuk merealisasikan nilai-nilai Islam baik pada tataran individu, keluarga, kelompok, masyarakat dan negara. Bagi penyandang disabilitas, penyampaian dakwah memerlukan cara tertentu dengan menyesuaikan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gerakan dakwah yang dimobilisasi oleh Majelis Pengajian Difabel (MPD) mampu mencapai efektivitas dakwah. Hal ini dirumuskan melalui pertanyaan: 1) Bagaimana mobilisasi gerakan dakwah yang dilakukan oleh Majelis Pengajian Difabel (MPD)? 2) Bagaimana Majelis Pengajian Difabel (MPD) menyediakan fasilitas untuk memudahkan akses penyampaian dakwah terhadap jamaah penyandang disabilitas? Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi lalu data dianalisis dengan mengaplikasikan konsep mobilisasi gerakan dakwah, komunikasi kelompok, teori identitas sosial dan konsep dakwah disabilitas.
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa: 1) Mobilisasi gerakan dakwah oleh Majelis Pengajian Difabel direalisasikan melalui pengajian umum, kegiatan bakti sosial, kegiatan pengembangan dan pemberdayaan terhadap jamaah penyandang disabilitas yang didalamnya terdapat proses komunikasi kelompok dalam mencapai efektivitas dakwah. 2) Majelis Pengajian Difabel (MPD) menyediakan fasilitas untuk memudahkan akses penyampaian dakwah dalam bentuk pengaadaan reporter bagi jamaah Tunanetra, penyediaan Juru Bahasa Isyarat (JBI) dan juru ketik bagi jamaah Tuli, penyediaan kursi roda bagi jamaah Tunadaksa dan penyediaan ruang yang aman dan nyaman bagi jamaah penyandang disabilitas Intelektual. Hal tersebut menjadikan penerimaan dakwah bagi jamaah penyandang disabilitas dinilai efektif sehingga mampu membentuk identitas sosial para penyandang disabilitas sebagai bagian dari umat Islam yang memiliki kontribusi di ranah sosial dan keagamaan.
Kata Kunci: Disabilitas, Gerakan Dakwah, Majelis Pengajian Difabel
ABSTRACT:
This study investigated dakwah movement organised by Majelis Pengajian Difabel (MPD) towards people with various types of disability in Semarang City. This dakwah movement aimed to implement Islamic values at several levels, including individual, family, community, social, and national levels. For people with disability, dakwah delivery requires specific methods based on their conditions and needs. Hence, this research aimed to understand how the dakwah movement mobilised by Majelis Pengajian Difabel (MPD) can achieve dakwah effectiveness. This reseaqrch purpose supported by two questions: 1) How does Majelis Pengajian Difabel (MPD) mobilise their dakwah movement? 2) How does Majelis Pengajian Difabel (MPD) provide facilities to support the dakwah accessibility for members with disability? This research used a descriptive qualitative method with a case-study appraoch. The data collection process involved several methods, including observation, interview, and documentation methods. Furthermore, data was analysed using several theories: the concept of dakwah mobilization movement, the grop communication theory, the social identity theory, and the concept of disability dakwah.
This research had several findings: 1) The dakwah movement organised by Majelis Pengajian Difabel was mobilised through general Islamic lecturer (pengajian), social charities, and economic empowerment activities for members with disability, that involved group communication processes to achieve dakwah effectiveness. 2) Majelis Pengajian Difabel (MPD) provided several facilities to support dakwah deliveries, which are: reporters for people with visual impairment, sign language interpreters for Deafs, wheelchairs for people with physical impairment, and safe spaces for people with intellectual disability. These strategies supported the effectiveness of dakwah delivery, leading to social identity development of people with disability as a part of Islam community that can contribute in social and spiritual aspects.
Keywords: Disability, Dakwah Movement, Majelis Pengajian Difabel
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Disabilitas; Gerakan dakwah; Majelis Pengajian Difabel |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 70133 - Komunikasi dan Penyiaran Islam (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 08 Aug 2025 01:09 |
Last Modified: | 08 Aug 2025 01:09 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27202 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year