Media warfare tentang nasab habib Indonesia
Kamala, Arini Dina (2024) Media warfare tentang nasab habib Indonesia. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
![[thumbnail of Tesis_2201028016_Arini_Dina_Kamala]](https://eprints.walisongo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Tesis_2201028016_Arini_Dina_Kamala.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Kemunculan penelitian KH. Imaduddin yang menganulir nasab habib Indonesia, memantik tanggapan kalangan habib. Namun, tanggapan tersebut menuai kontroversi sebab menafikan keturunan Wali Songo. Akibatnya, ihwal demikian menjadi polemik dua golongan dan masing-masing golongan saling menyalurkan opininya melalui media Youtube, diantaranya akun Nabawi TV (media kalangan habib) dan Gus Fuad Channel (media kalangan Wali Songo). Oleh karenanya, kegaduhan pada media menarik peneliti melakukan kajian dengan rumusan masalah (1) Bagaimana diseminasi media Nabawi TV dan Gus Fuad Channel terhadap nasab habib terputus. (2) Sejauh mana kontradiksi media Nabawi TV dan Gus Fuad Channel tentang nasab habib menimbulkan information warfare?. Metode kajian menggunakan kualitatif dan teknik pengumpulan data yakni observasi dan analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diseminasi kedua media berputar pada prespektif masing-masing golongan dan sukar mencapai konsensus, Nabawi TV menganulir isu nasab habib terputus dengan menekankan bukti manuskrip kalangannya, sementara Gus Fuad Channel menganulir keabsahan nasab habib Indonesia dengan menekankan penelitian KH. Imaduddin dan sikap nasionalisme. Disamping itu, otoritas keagamaan yang menyelimuti kedua golongan sebab berasal dari keturunan figur mulia dan tokoh agama, menjadi faktor kontestasi antara pewaris biologis dan pewaris ideologis. Maka berdasarkan diseminasi tersebut, dalam analisa information warfare menurut Libicki terindikasi dalam kategori intelligence based warfare dan psychlogical warfare. Intellegence based warfare, sebab keterlibatan narasumber media seakan menjadi sumber informasi bagi kognisi pemilik media dan psychological warfare pada indikator counter force berdasarkan narasi yang diutarakan saling berisi propaganda sebagai serangan balik, hal tersebut bertujuan melemahkan opini lawan serta menghegemoni opini publik.
Kata kunci: Nasab Habib, Otoritas Keagamaan, dan Media Warfare
ABSTRACT:
The research of Imaduddin, who annulled the Indonesian habib's descent, sparked a response from habib circles. but, the response sparked controversy because denied Wali Songo's descendants. As a result, this matter became a polemic between two groups and each group channeled their opinions to each other via YouTube media, including the Nabawi TV account (media among Habibs channel) and the Gus Fuad Channel (media among Wali Songo channel). Therefore, the commotion in the media attracted researchers to conduct a study with the problem formulation (1) How is the dissemination of Nabawi TV and Gus Fuad Channel media discourse regarding Habib's descent interrupted? (2) To what extent do the contradictions between Nabawi TV and Gus Fuad Channel regarding Habib's descent give rise to information warfare? The study method uses qualitative and data collection techniques, namely observation and data analysis.
The results of the research are the dissemination of both media only revolves around polemics and difficult to reach consensus, Nabawi TV annulled the discourse on the habib descent which was interrupted with manuscript evidence from their circle, while the Gus Fuad Channel annulled the validity of the Indonesian habib descent with Imaduddin’s research and strengthened his attitude of nationalism. Apart from that, the religious authority of both groups comes from the descendants of noble figures and religious figures are a factor that covers the ideological arrogance of each other. According to Libicki, the contradictions of narratives between two media are indicated in the categories of intelligence based warfare and psychological warfare. Intelligence based warfare, because the involvement of media sources seems to be a source of information for the media owner's cognition and psychological warfare on counter force indicators based on narratives expressed by each other containing propaganda as a counter attack, this aims to weaken the opponent's opinion and hegemonize public opinion.
Keyword: Habib’s Descent, Religious Authority, Media Warfare
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Nasab habib; Otoritas keagamaan; Media warfare |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 70133 - Komunikasi dan Penyiaran Islam (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 08 Aug 2025 01:28 |
Last Modified: | 08 Aug 2025 01:28 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27203 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year