Pesantren menghadapi tantangan dalam mencapai kemandirian finansial karena ketergantungan pada pendanaan eksternal dan kurangnya pengelolaan sumber daya yang baik. Program kewirausahaan menjadi solusi potensial dengan memanfaatkan sumber daya pesantren, seperti lahan dan keterampilan santri, untuk mengembangkan unit usaha produktif guna mendukung kemandirian ekonomi. Penelitian ini mengkaji tentang: (1) Bagaimana manajemen program kewirausahaan di Pondok Pesantren Islamic Student Centre Aswaja Lintang Songo Bantul? (2) Bagaimana implikasi program kewirausahaan dalam mewujudkan kemandirian pesantren di Pondok Pesantren Islamic Student Centre Aswaja Lintang Songo Bantul? Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini memfokuskan pada empat fungsi manajemen serta indikator pada kemandirian pesantren. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data diperoleh langsung dari pengasuh, pengurus, dan santri Pondok Pesantren Islamic Student Centre Aswaja Lintang Songo Bantul.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren telah berhasil menerapkan empat fungsi manajemen, yaitu perencanaan partisipatif yang mencakup jangka pendek dan panjang, pengorganisasian melalui struktur sistematis dengan penanggung jawab di setiap unit usaha, pelaksanaan yang melibatkan santri secara aktif, serta pengawasan berbasis standar pengukuran dan evaluasi. Program kewirausahaan ini mencakup berbagai unit usaha seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, home industry, dan restoran, yang mendukung kemandirian ekonomi pesantren dan santri. Indikator kemandirian pesantren meliputi keuangan mandiri dari hasil usaha dan donatur, namun belum memiliki catatan secara rinci, infrastruktur yang terkelola dengan baik seiring berkembangnya unit usaha, serta kemitraan yang luas untuk keberlanjutan lembaga. Penelitian ini dapat menjadi rekomendasi dalam pengelolaan program kewirausahaan di pondok pesantren.