Representasi batik ciprat sebagai identitas kaum difabel di Kabupaten Tegal
Ningsih, Nisa Aulia (2024) Representasi batik ciprat sebagai identitas kaum difabel di Kabupaten Tegal. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
![[thumbnail of Tesis_2201028026_Nisa_Aulia_Ningsih]](https://eprints.walisongo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Tesis_2201028026_Nisa_Aulia_Ningsih.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Penelitian ini mengkaji Batik Ciprat sebagai representasi identitas kaum difabel di Kabupaten Tegal, Indonesia. Batik Ciprat, yang dikenal dengan warna cerah dan motif bintik-bintiknya, telah berkembang pesat dan menarik perhatian internasional. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan: (1) Bagaimana representasi batik ciprat sebagai identitas kaum difabel di Kabupaten Tegal? (2) Bagaimana persepsi masyarakat terhadap batik ciprat yang menjadi representasi identitas kaum difabel di Kabupaten Tegal? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan analisis naratif, penelitian ini menggali makna pribadi dan sosial dari batik Ciprat. Lokasi penelitian mencakup tiga desa di Kabupaten Tegal yang merupakan pusat pembuatan batik ini, dengan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.
Kaijian ini menunjukan bahwa (1) Batik Ciprat tidak hanya memiliki nilai estetika tetapi juga simbolis, mencerminkan nilai-nilai seperti keberanian, ketenangan, dan harapan. Motif bintik-bintik dalam batik ini memperkuat ekspresi diri, komunikasi, dan mengurangi stigma. (2) Persepsi masyarakat umumnya positif, dengan pengakuan terhadap keunikan dan kualitas produk sebagai bagian dari budaya lokal. Dukungan tambahan dalam pelatihan dan pemasaran diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan pengembangan Batik Ciprat.
ABSTRACT:
This study examines Batik Ciprat as a representation of the identity of the disabled in Tegal Regency, Indonesia. Batik Ciprat, known for its bright colors and polka dot motifs, has developed rapidly and attracted international attention. This study is intended to answer the questions: (1) How is the representation of batik ciprat as the identity of the disabled in Tegal Regency? (2) How is the public's perception of batik ciprat as a representation of the identity of the disabled in Tegal Regency? This study uses a descriptive qualitative method and a narrative analysis approach, this study explores the personal and social meaning of batik Ciprat. The research location includes three villages in Tegal Regency which are the centers of batik production, with data collected through in-depth interviews, observation, and documentation.
This study shows that (1) Batik Ciprat not only has aesthetic value but also symbolic, reflecting values such as courage, serenity, and hope. The polka dot motif in this batik strengthens self-expression, communication, and reduces stigma. (2) Public perception is generally positive, with recognition of the uniqueness and quality of the product as part of local culture. Additional support in training and marketing is needed to ensure the sustainability and development of Batik Ciprat.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Batik ciprat; Identitas sosial; Kaum difabel |
Subjects: | 300 Social sciences > 307 Communities |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 70133 - Komunikasi dan Penyiaran Islam (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 08 Aug 2025 06:48 |
Last Modified: | 08 Aug 2025 06:48 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27215 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year