Pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna sepeda motor seperti pelanggaran melawan arus rambu lalu lintas yang dilakukan setiap harinya, sehingga dapat mengganggu ketertiban lalu lintas yang di dalamnya terdapat pengendara yang menggunakan sarana umum tersebut. Penyebabnya terdapat pada faktor-faktor seperti kondisi jalan kurang baik, menghindari kemacetan, ataupun menghindari jalanan yang terlalu jauh. Walaupun demikian kebanyakan pengemudi menyadari akan bahaya yang dihadapi apabila mengendarai kendaraan dengan tidak mentaati rambu lalu lintas, akan tetapi, kenyataannya tidak sedikit pengemudi yang melakukan hal berbahaya seperti itu. Kekhawatiran seperti ini timbul akibat dari perasaan akan adanya bahaya dari luar, yang terkadang hanya merupakan anggapan dari yang bersangkutan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik pelanggaran lalu lintas melawan arus yang dilakukan oleh pengendara sepeda motor di Jalan Walisongo, Tugu, Kota Semarang dan mengetahui seberapa jauh penegakan hukum pelanggaran lalu lintas melawan arus oleh Satlantas Polsek Tugu, Kota Semarang dilakukan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan meneliti dan mengamati secara langsung fenomena yang terjadi di Jalan Walisongo Km 10 melalui teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kurang lebih ada 150 para pengendara sepeda motor yang melakukan tindak pelanggaran lalu lintas melawan arus di sekitar Jalan Walisongo Km 10.
Hasil penelitian, maka terdapat kesimpulan yaitu praktik pelanggaran melawan arus lalu lintas yang dilakukan oleh para pengendara sepeda motor dikarenakan kondisi jalanan yang kurang strategis untuk melakukan putar balik. Selain itu, penegakan hukum terhadap pelanggaran tersebut tidak terlaksana dengan baik oleh petugas Satlantas Polsek Tugu. Petugas tidak melakukan pengawasan ataupun patroli, bahkan tidak juga melakukan tindak penilangan terhadap para pelanggar yang melawan arus lalu lintas, hal itu disebabkan karena kurangnya anggota Satlantas dan para petugas lebih fokus pada pelanggaran yang lainnya.