Kajian terhadap kurikulum Bahasa Arab pada Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 : prinsip scope, sequence dan continuity
Nurkholis, Alfin (2022) Kajian terhadap kurikulum Bahasa Arab pada Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 : prinsip scope, sequence dan continuity. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
![[thumbnail of Tesis_2000018030_Alfin_Nurkholis]](https://eprints.walisongo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Tesis_2000018030_Alfin_Nurkholis.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dokumen KMA 183 Tahun 2019 pada penerapan prinsip scope, sequence dan continuity berdasarkan perspektif kurikulum bahasa Asing. Adapun yang melatarbelakangi kajian terhadap dokumen KMA 183 adalah pertama tidak adanya fokus keterampilan berbahasa Arab pada setiap jenjang. kedua tidak ada pembatasan jumlah kosakata yang akan dikuasai. Keduanya menunjukkan adanya kekurangan pada komponen materi. Sehingga muncul dua rumusan masalah: (1) Bagaimana Kurikulum Bahasa Arab pada KMA 183 Tahun 2019 pada prinsip, Scope, Sequence dan Continuity? (2) Adakah kelebihan dan kekurangan kurikulum Bahasa Arab KMA 183 pada prinsip, Scope, Sequence dan Continuity?. Penelitian ini merupakan jenis studi pustaka (library research), data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi dan dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Scope materi bahasa Arab terdiri dari komponen bahasa yang mencakup qawa>’id dan mufrada>t dan komponen berbahasa yang mencakup keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Kedalaman scope disajikan dalam level kognitif C2 sampai C5 dan level psikomotorik dominan berada pada tahap mengkomunikasikan. Pada prinsip sequence, materi disajikan dengan kriteria simple to complex, spiral sequencing, whole to part, prerequisite learning dan chronology. Sedangkan pada prinsip continuity materi bahasa Arab pada KMA 183 Tahun 2019 cenderung disajikan menggunakan prinsip spiral curriculum, terbukti pada beberapa tema utama pembelajaran dan tema qawa>’id pada jenjang MI yang masih dimunculkan pada jenjang MTs dan MA. Ini sekaligus menunjukkan bahwa tema-tema yang diulang dan dikembangkan sangat ditekankan untuk dikuasai dalam pembelajaran. (2) Kelebihan prinsip scope, sequence dan continuity adalah cakupan materi yang disajikan dapat mengantarkan ketercapaian tujuan pembelajaran bahasa Arab yang fungsional-komunikatif, penyajiannya mampu meningkatkan minat belajar peserta didik dan penyajian materi secara spiral juga membantu peserta didik yang tidak memiliki pengalaman belajar bahasa Arab pada jenjang sebelumnya. Adapun kekurangannya adalah masih sedikitnya tema-tema yang mendukung tujuan ketergunaan bahasa Arab untuk mengkaji sumber-sumber keislaman, masih ditemukan materi yang disajikan dalam jumlah yang acak dalam setiap semester serta terdapat materi penting yang tidak dikembangkan secara spiral pada jenjang berikutnya.
ABSTRACT:
This study aims to examine the KMA 183 2019 document on the application of the scope, sequence and continuity principles based on a foreign language curriculum perspective. As for the background to the study of the KMA 183 document, firstly there is no focus on Arabic language skills at every level. secondly there is no limit to the number of vocabulary that will be mastered. Both indicate a deficiency in the material component. So that two problem formulations emerged: (1) How is the Arabic Language Curriculum at KMA 183 of 2019 on the principles, Scope, Sequence and Continuity? (2) Are there any advantages and disadvantages of the KMA 183 Arabic curriculum on principles, Scope, Sequence and Continuity? This research is a type of library research (library research). Data was collected using documentation techniques and analyzed using descriptive analysis and content analysis.
The results of the study show that: (1) The scope of Arabic material consists of language components which include qawa>'id and mufrada>t and language components which include listening, speaking, reading and writing skills. The depth of scope is presented at the cognitive level C2 to C5 and the dominant psychomotor level is at the communicating stage. On the principle of sequence, the material is presented with the criteria of simple to complex, spiral sequencing, whole to part, prerequisite learning and chronology. Whereas in the continuity principle, Arabic material at KMA 183 of 2019 tends to be presented using the spiral curriculum principle, as evidenced by several main learning themes and qawa>'id themes at the MI level which still appear at the MTs and MA levels. This also shows that the themes that are repeated and developed are emphasized to be mastered in learning. (2) The advantages of the principles of scope, sequence and continuity are that the scope of the material presented can deliver the achievement of functional-communicative Arabic learning objectives, the presentation is able to increase students' learning interest and the presentation of material in a spiral manner also helps students who have no experience learning Arabic at the previous level. The drawbacks are that there are still few themes that support the purpose of the use of Arabic for studying Islamic sources, there is still material presented in random quantities in each semester and there is important material that is not developed in a spiral at the next level.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kurikulum; Bahasa Arab; Keputusan Menteri Agama; Scope; Sequence; Continuity |
Subjects: | 300 Social sciences > 370 Education > 375 Curriculums |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 76103 - Ilmu Agama Islam (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 12 Aug 2025 08:54 |
Last Modified: | 12 Aug 2025 08:54 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27256 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year