Perlindungan hukum pasien pada praktik penggunaan ultrasonogafi oleh bidan dalam prespektif hukum kesehatan di Indonesia : studi kasus praktik mandiri bidan. S. Kudus
Yaqin, Muhammad Fadhlin Nafi Ainul (2024) Perlindungan hukum pasien pada praktik penggunaan ultrasonogafi oleh bidan dalam prespektif hukum kesehatan di Indonesia : studi kasus praktik mandiri bidan. S. Kudus. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
![[thumbnail of Skripsi_2002056065_Muhammad_Fadhlin_Nafi_Ainul_Yaqin]](https://eprints.walisongo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
2002056065_Muhammad Fadhlin Nafi_ Ainul Yaqin_Cover - 065 MUHAMMAD FADHLIN NAFI` AINUL YAQIN.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Ultrasonogafi atau sering disebut USG merupakan metode diagnostic non-invasif dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Tujuannya untuk menciptakan gambar dari struktur internal tubuh manusia. Yang diperbolehkan menggunakan alat USG berdasarkan Permenkes Nomor 24 Tahun 2020 hanya dokter radiologi, dokter umum dan dokter SPOG. Namun di daerah kudus ada praktik USG yang dijalankan oleh bidan, yang mana bidan tidak memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan USG. Meskipun melanggar regulasi yang ada, tetapi masyarakat membutuhkan lebih banyak tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi menggunakan alat USG,. Oleh karena itu penelitian ini sangat menarik untuk dikaji
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan yuridis empiris. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui penelitian lapangan, baik secara observasi, wawancara. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku mengenai perlindungan konsumen dan perlindungan pasien, dokumen hukum, serta peraturan perundang-undangan.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa perlindungan pasien praktik USG oleh bidan PMB.S telah terlaksana secara baik, hak-hak sebagai pasien sudah didapatkan dengan baik dan lengkap. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil wawancara kepada tiga pasien PMB.S yang menyatakan tidak ada keluhan dan merasa nyaman ketika periksa ke PMB.S. Pemilik PMB.S juga sudah melakukan tanggung jawabnya dengan baik, hal ini dibuktikan dengan wawancara dengan pemilik PMB.S yang menyatakan sudah memenuhi tanggung jawabnya sebagai bidan berdasarkan PERMENKES No. 28 tahun 2017. Meskipun pemeriksaan USG tidak masuk dalam wewenang Bidan, Ny.S selaku pemilik PMB.S selalu memberitahukan kepada pasiennya bahwa beliau tidak memiliki kewenangan untuk itu, beliau hanya mendeteksi sedini mungkin kemungkinan terburuk yang terjadi dalam kandungan ibu hamil pasiennya, beliau tidak pernah memvonis pasiennya, karena itu bukan ranahnya, beliau akan merujuk ke dokter kandungan yang berwenang agar segera mendapatkan vonis yang tepat dan segera mendapatkan penanganan
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | USG; nakes; bidan; Permenkes No. 28 Tahun 2017. |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law > 348 Law (Statutes), regulations, cases |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74201 - Ilmu Hukum |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 07:59 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 07:59 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27257 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year