Perceraian di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir didominasi oleh cerai gugat dengan prosentase 70 persen, hanya 3% dari putusan tersebut yang memuat hak-hak perempuan dan anak dan hanya 0,26% yang mengajukan permohonan eksekusi. Mahkamah Agung mengeluarkan SEMA No. 3 Tahun 2018 yang salah satu rumusannya adalah istri dalam perkara cerai gugat dapat diberikan mut’ah dan nafkah iddah sepanjang tidak terbukti nusyuz. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi dan nilai-nilai kemaslahatan SEMA No. 3 Tahun 2018 di Pengadilan Agama Jawa Tengah.
Jenis penelitian ini adalah field research dan bersifat kualitatif dengan pendekatan normatif dan pendekatan filosofis dengan pisau analisis maṣlahat. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data hasil wawancara dengan para hakim di Pengadilan Agama dan beberapa sumber data lainnya.
Hasil dari penelitian ini adalah Pengadilan Agama di Jawa Tengah telah mengimplementasikan SEMA No. 3 Tahun 2018 mengenai nafkah iddah dan mut’ah istri pada perkara cerai gugat. Implementasi ini juga dilakukan melalui Posbakum dan mediator. SEMA No. 3 Tahun 2018 mengandung kemaslahatan yang sesuai dengan maqāṣīd al-syarī'ah yang disampaikan oleh al-Gazāli yaitu untuk menjaga agama (ḥifẓ al-dīn), menjaga jiwa (ḥifẓ al-nafs), menjaga akal (ḥifẓ al-aql), menjaga keturunan (ḥifẓ al-nasl), dan menjaga harta (ḥifẓ al-māl).
Kata Kunci: SEMA, nafkah iddah, nafkah mut’ah, cerai gugat.
Divorce in Indonesia in recent years has been dominated by divorce lawsuits with a percentage of 70 percent, only 3% of the decisions contain the rights of women and children and only 0.26% apply for execution. The Supreme Court issued SEMA No. 3 of 2018, one of the formulations of which is that wives in divorce lawsuits can be given mut'ah and alimony as long as it is not proven to be nusyuz. The focus of the study in this study is how to implement and value the benefits of SEMA No. 3 of 2018 in the Central Java Religious Court.
This type of research is field research and is qualitative with a normative approach and a philosophical approach with a maṣlahat analysis knife. The data sources in this study are data from interviews with judges at the Religious Court and several other data sources.
The result of this study is that the Religious Court in Central Java has implemented SEMA No. 3 of 2018 regarding iddah and mut'ah maintenance of the wife in divorce cases. This implementation is also carried out through Posbakum and mediators. SEMA No. 3 of 2018 contains benefits that are in accordance with maqāṣīd al-syarī'ah conveyed by al-Gazāli, namely to protect religion (ḥifẓ al-dīn), protect the soul (ḥifẓ al-nafs), maintain reason (ḥifẓ al- aql), protect offspring (ḥifẓ al-nasl), and protect wealth (ḥifẓ al-māl).
Keywords: SEMA, alimony, alimony mut’ah, divorce lawsuit.