Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan tentang Kurikulum Merdeka Belajar sebagai opsi tambahan untuk pemulihan pembelajaran selama tahun 2022-2024 dimana kurikulum ini dapat digunakan oleh seluruh satuan pendidikan, yaitu: PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Khusus, dan Kesetaraan. Dalam faktanya, masih terdapat banyak kendala dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan Guru PAI pada SD Islam di Kota Semarang tentang Kurikulum Merdeka Belajar, mengetahui proses perencanaan, proses kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar pada SD Islam di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis h kualitatif dengan pendekatan penelitian lapangan (field research). Adapun subjek penelitian dalam tulisan ini adalah guru PAI pada SD Islam di Kota Semarang, yang meliputi guru PAI di SDIT Nurul Iman Semarang, SD Islam Plus Muhajirin Semarang, dan SDIT Darul Faral Semarang. Objek penelitian dalam tulisan ini yaitu implementasi Kurikulum Merdeka Belajar untuk mata pelajaran PAI pada SD Islam di Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukan guru pengampu mapel PAI di SDIT Nurul Iman, SD Islam Plus Muhajirin Semarang, dan SD Islam Darul Falah Semarang menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar lebih cocok diterapkan karena isi kurikulum jauh lebih sederhana tetapi pembahasan materinya jauh lebih mendalam. Media ajar/modul ajar yang disediakan untuk para siswa pun jauh lebih menarik secara visual, mudah diakses di mana-mana oleh para guru karena berupa soft file. Kurikulum Merdeka Belajar juga dianggap sebagai kelanjutan dari kurikulum sebelumnya (Kurikulum 2013) sekaligus memperbaiki kekurangan yang ada pada kurikulum sebelumnya..