Ketentuan persyaratan minimum akad dalam murabahah di susun berpedoman kepada fatwa yang diterbitkan oleh Dewan Syariah Nasional. Secara sederhana, murabahah berarti suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang disepakati. Salah satu skim fiqih yang paling popular digunakan oleh perbankan syariah adalah skim jual–beli murabahah. BMT El Labana merupakan lembaga keuangan dengan penggunaan murabahah yang sangat diminati. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui lebih mendalam tentang kesesuaian akad murabahah yang terjadi di BMT EL Labana serta dalam fatwa DSN MUI. Dalam penelitian kali ini yang menjadi bahan rumusan masalah adalah (1) Bagaimana praktik pembiayaan murabahah di BMT El Labana Ngaliyan Semarang? (2) Bagaimana pembiayaan murabahah di BMT El Labana kaitanya dengan Fatwa DSN-MUI No.04 Tahun 2000? Maka penulis ingin melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Analisis Pembiayaan Murabahah di BMT El Labana dalam Perspektif Fatwa DSN-MUI No. 04 Tahun 2000”.
Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) di BMT El Labana Ngaliyan Semarang. Metode pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan data tentang praktik pembiayaan murabahah serta kaitanya dengan fatwa DSN MUI NO.04 tahun 2000 tentang murabahah di BMT El Labana. Setelah data terkumpul, maka penulis menganalisis menggunakan metode analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa praktik pembiayaan yang ditawarkan di BMT El Labana ada tiga macam, a) pembiayaan modal kerja, digunakan untuk pendanaan anggota dalam piutang dagang dan persediaan barang padabisnis usahanya. b) pembiayaan modal usaha, digunakan untuk pendanaan anggota yang akan memulai bisnis atau mengembangkan bisnisnya. c) pembiayaan investasi, pendanaan untuk membelikan asset bagi anggota berjangka waktu sedang dan panjang. Ketiga produk tersebut diprioritaskan menggunakan akad murabahah.
Hasil penelitian dalam hal penerpan fatwa DSN MUI No.04 tahun 2000 tentang murabahah pada mekanismenya dari pasal satu tentang ketentuan umum murabahah dalam perbankan syariah ayat satu sampai Sembilan, BMT El Labana telah merealisasikan prinsip tersebut, terbukti dari transaksi yang tidak ada unsure riba, barang yang diperjual-belikan tidak bertentangan dengan syariah sampai operasional penjualan barang yang dipesan oleh anggota. Kemudian pada pasal ketiga tentang jaminan, BMT El Labana juga menerapkan fatwa tersebut dengan tujuan anggota serius dengan pesananya. Selain itu BMT El Labana memberikan jangka waktu pembayaran bagi anggota yang bangkrut. Secara prinsip fatwa murabahah, BMT El Labana telah menerapkan prinsip fatwa DSN MUI No.04 tahun 2000 tentang murabahah.