Perdagangan pakaian bekas impor yang terjadi di Kota Semarang masih banyak di perjual-belikan oleh para pedagang. penelitian ini berfokus untuk membahas tentang yang pertama, bagaimana mekanisme perdagangan dan faktor yang melatarbelakangi perdagangan pakaian bekas impor di Kota Semarang. Kedua, bagaimana upaya penegakan hukum terhadap penanganan perdagangan pakaian bekas impor di Kota Semarang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode yuridis empiris. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, baik melalui wawancara, observasi dan laporan. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi, buku, hasil penelitian dalam bentuk laporan skripsi, tesis, dan peraturan perundang-undangan.
Hasil penelitian ini memberikan dua kesimpulan. Pertama, Mekanisme perdagangan pakaian bekas impor dari luar negeri ke dalam wilayah pabean atau dalam negeri terjadi karena ada dua jalur perdagangan yaitu melalui perdagangan pelabuhan resmi dan tidak resmi dan faktor perdagangan pakaian bekas impor dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal, faktor eksternal, faktor pedagang dan faktor konsumen. Kedua, upaya penegakan hukum perdagangan pakaian bekas impor untuk mengurangi penyeludupan pakaian bekas impor. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas melakukan upaya penegakkan hukum secara preventif (pencegahan) dan represif (penindakan).