Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap empat hal, yakni karakter religius siswa generasi Z, proses penguatan karakter religius melalui habituasi kegiatan keagamaan di SMK, urgensi habituasi, serta implikasinya bagi proses penguatan karakter religius di SMK. Generasi Z adalah generasi manusia kelahiran tahun 1996 – 2012 dengan ciri khas telah mengenal teknologi digital sedari lahir sehingga berpengaruh pada pemikiran, perilaku, dan kepribadiannya. Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus ini bersandar pada data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian bertempat di SMK Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang, dengan melibatkan informan penelitian 6 guru SMK, 2 pengurus pondok pesantren (asrama), 2 siswa laju, dan 5 siswa asrama. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini terdiri dari 4 hal. Pertama, Siswa SMK Islam Roudlotus Saidiyyah terbagi menjadi siswa asrama dan siswa laju. Karakter religius mereka dilihat berdasarkan dimensi Ilmu, Amal, dan Iman. Siswa asrama menunjukkan karakter religius yang mendalam melalui pemahaman agama, praktik ibadah konsisten, dan pengalaman batin yang intens. Siswa laju lebih menekankan pada pengetahuan umum dengan keagamaan yang lebih ringan. Kedua, proses penguatan karakter religius di SMK Islam Roudlotus Saidiyyah menggunakan metode yaitu: habituasi kegiatan keagamaan, kegiatan keagamaan pada pondok pesantren, peran keteladanan guru, upaya dalam penguatan karakter, serta tata tertib dan pemberlakuan sanksi.
Ketiga, habituasi dipilih sebagai metode utama SMK Islam Roudlotu Saidiyyah dalam menguatkan karakter religius siswa. Hal ini berdasarkan urgensinya yaitu: sejalan dengan visi misi sekolah, mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan siswa secara menyeluruh, dan meminimalisir ketergantungan siswa generasi Z pada gawai. Keempat, habituasi berimplikasi pada penguatan karakter religius siswa setelah melalui 3 fase: awal sebelum mengenal habituasi, proses ketika mengikuti habituasi, dan hasil setelah terbiasa melaksanakan habituasi. Hasilnya adalah siswa generais Z mengalami peningkatan pada aspek pengetahuan, rutinitas beribadah konsisten, dan kepribadian.