Respons Pengurus Cabang Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama’ (PC LFNU) di wilayah Jawa Tengah terhadap kriteria baru imkan rukyat MABIMS

Maftukin, Ali (2022) Respons Pengurus Cabang Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama’ (PC LFNU) di wilayah Jawa Tengah terhadap kriteria baru imkan rukyat MABIMS. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Tesis_2102048002_Ali _Maftukin] Text (Tesis_2102048002_Ali _Maftukin)
Tesis_2102048002_Ali _Maftukin.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini menyimpulkan bahwa Mudzakarah MABIMS merupakan forum penting bagi negara-negara anggota dalam menjaga kepentingan umat Islam tanpa campur tangan politik, dengan tujuan memperkuat kesatuan umat Islam dan menjadi teladan dalam pembangunan umat Islam global. Salah satu aspek penting dari kerjasama MABIMS adalah penyelarasan rukyah dan takwim Islam, termasuk penetapan kriteria Imkan Rukyat MABIMS sebagai standar ilmiah untuk menentukan awal bulan kamariyah. Meskipun kriteria MABIMS 2-3-8 telah digunakan selama sepuluh tahun, kriteria ini menghadapi tantangan penerimaan di kalangan ormas Islam di Indonesia dan dianggap bermasalah secara astronomi.
Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, berbagai pertemuan dan diskusi diadakan untuk merumuskan kriteria baru yang lebih sesuai dengan praktik di lapangan dan penelitian ilmiah. Pada 8 Desember 2021, kriteria baru MABIMS 3-6,4 disahkan oleh para menteri agama dari negara-negara anggota dan mulai diterapkan di Indonesia pada awal Ramadhan 1443 H (2022 M). Implementasi kriteria baru ini mencerminkan komitmen negara-negara anggota dalam memperbarui dan menyelaraskan metode penentuan awal bulan kamariyah, serta meningkatkan keseragaman dan akurasi dalam penetapan waktu-waktu penting dalam kalender Islam.
PC LFNU di berbagai kota di Jawa Tengah secara umum menyambut positif perubahan kriteria imkan rukyat yang ditetapkan oleh MABIMS. Meskipun terdapat perbedaan pendapat terkait dengan tinggi hilal minimal, mayoritas PC LFNU menerima perubahan tersebut sebagai langkah maju. Mereka berkomitmen untuk mengikuti ketetapan pemerintah dan PB LFNU, serta bekerja sama dalam pelaksanaan rukyat sesuai dengan kriteria baru. Namun, masih diperlukan sosialisasi secara menyeluruh terkait penerapan kriteria baru karena masih ada perbedaan pendapat di masyarakat yang masih meyakini kriteria lama. Ini menunjukkan bahwa sosialisasi terkait kriteria baru belum begitu massif.
Kata Kunci: MABIMS, Imkan Rukyat, PC LFNU, Kriteria 3-6,4

ABSTRACT:
This study concludes that the MABIMS Mudzakarah is an important forum for member countries to safeguard the interests of Muslims without political interference, aiming to strengthen Muslim unity and serve as a model for global Muslim community development. One of the critical aspects of MABIMS cooperation is the harmonization of Islamic rukyah and calendar, including the establishment of MABIMS Imkan Rukyat criteria as a scientific standard for determining the beginning of the lunar month. Although the MABIMS 2-3-8 criteria had been used for ten years, it faced acceptance challenges among Islamic organizations in Indonesia and was considered astronomically problematic.
In response to these challenges, various meetings and discussions were held to formulate new criteria that better align with practical observations and scientific research. On December 8, 2021, the new MABIMS 3-6.4 criteria were ratified by the religious ministers of member countries and began to be implemented in Indonesia at the start of Ramadan 1443 H (2022 AD). The implementation of these new criteria reflects the commitment of member countries to update and harmonize the methods for determining the beginning of the lunar month, enhancing uniformity and accuracy in the timing of significant events in the Islamic calendar.
PC LFNU in various cities in Central Java generally welcomed the changes to the imkan rukyat criteria set by MABIMS. Although there were differing opinions regarding the minimum height of the crescent, the majority of PC LFNU accepted these changes as a progressive step. They are committed to following government and PB LFNU decisions and cooperating in conducting rukyat according to the new criteria. However, comprehensive socialization regarding the implementation of the new criteria is still needed, as there are differing opinions among the public who still adhere to the old criteria. This indicates that the socialization of the new criteria has not been sufficiently widespread.
Keywords: MABIMS, Imkan Rukyat, PC LFNU, 3-6.4 Criteria

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: MABIMS; Imkan rukyat; PC LFNU
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 50102 - Ilmu Falak (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 21 Aug 2025 01:03
Last Modified: 21 Aug 2025 01:03
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27319

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics