Penentuan jadwal waktu salat di objek wisata gunung Jawa Tengah : studi pemikiran Slamet Hambali tentang koreksi ketinggian tempat

Zufialina, Era (2023) Penentuan jadwal waktu salat di objek wisata gunung Jawa Tengah : studi pemikiran Slamet Hambali tentang koreksi ketinggian tempat. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Tesis_2202048012_Era_Zufialina] Text (Tesis_2202048012_Era_Zufialina)
Tesis_2202048012_Era_Zufialina.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya jadwal salat di objek wisata gunung Jawa Tengah. Berdasarkan pra-riset yang dilakukan Penulis diketahui bahwa penentuan waktu salat oleh pendaki Muslim di daerah gunung hanyalah berpatokan pada jadwal yang digunakan sehari-hari ketika tidak mendaki, ataupun dari suara azan yang didengar dari mesjid sekitar. Penentuan waktu salat yang demikian tentu tidak sepenuhnya tepat. Terlebih pada waktu salat yang dipengaruhi oleh ketinggian tempat, yaitu waktu salat Subuh, Maghrib, dan Isya. Ditambah lagi tidak sedikit pendaki muslim dari berbagai daerah yang datang untuk mendaki. Mengingat salat adalah kewajiban yang waktunya bersifat lokal, maka peru adanya suatu panduan ataupun pedoman jadwal salat yang bisa digunakan untuk daerah dengan ketinggian ekstrim, seperti pada objek wisata gunung ini.
Slamet Hambali merupakan salah satu tokoh dan ulama falak yang memiliki pandangan bahwa koreksi ketinggian tempat diperlukan dalam menghasilkan jadwal salat yang lebih presisi, maka dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk mengetahui bagaimana penentuan waktu salat di objek wisata gunung Jawa Tengah berdasarkan pemikiran Slamet Hambali dan melihat urgensitas dari pemikiran beliau yang terkait dengan koreksi ketinggian tempat dengan cara mengkomparasi. Adapun objek wisata gunung yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gunung-gunung yang populer di kalangan pendaki. Dalam hal ini Penulis membatasi pada 12 gunung saja.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka menggunakan pendekatan ilmu falak dan astronomi. Adapun sumber primer dalam penelitian ini ialah didapatkan dari wawancara langsung dengan Slamet Hambali dan Buku Ilmu Falak I karya beliau. Pada pra-riset, wawancara juga dilakukan dengan beberapa komunitas pendaki untuk mengetahui bagaimana realita dalam penentuan waktu salat di wilayah gunung. adapun data sekunder yang digunakan ialah data-data geografis dan topografis dari gunung yang diaksud, serta data-data matahari. data geografis dan topografis didapat dari software Google Earth dan Peta Rupa Bumi dari Badan Informasi Geospasial. Sementara untuk data-data matahari penulis diambil dari Ephemeris Jean Meus. Data-data yang ada kemudian diolah secara deskriptif matematis dan komparatif menggunakan bantuan software Visual BasicMicrosoft Excel.
Penentuan waktu salat di objek gunung Jawa Tengah berdasarkan pemikiran Slamet Hambali adalah dengan berpatokan kepada ufuk yang terlihat. Caranya ialah dengan mengurangi ketinggian gunung dengan krtinggian daerah datar yang terlihat dari gunung tersebut. Setelah dilakukan perhitungan dan pengolahan data, maka didapatkan hasil bahwa terdapat variasi waktu salat pada masing-masing objek wisata gunung Jawa Tengah, dimana setiap bertambahnya ketinggian 300 mdpl akan mengakibatkan perbedaan waktu salat satu menit. Kemudian setelah dilakukan komparasi dan pendekatan nilai ih}tiya>t} (+ 2 menit), disimpulkan bahwa koreksi ketinggian tempat sangat urgent dalam penentuan waktu salat di objek wisata gunung Jawa Tengah, karena nilai ih}tiya>t} oleh Kemenag belum mampu mengover waktu salat di semua variasi ketinggian gunung Jawa Tengah.
Kata kunci: Koreksi ketinggian tempat Slamet Hambali, jadwal waktu salat, urgensi

ABSTRACT:
This research was motivated by the absence of a prayer schedule at the Central Java mountain tourist attraction. Based on pre-research conducted by the author, it is known that determining prayer times by Muslim climbers in mountain areas is only based on the daily schedule used when not climbing, or from the sound of the call to prayer heard from nearby mosques. Determining prayer times like this is certainly not completely accurate. Moreover, prayer times are influenced by altitude, namely the times of Fajr, Maghrib and Isha prayers. Plus, quite a few Muslim climbers from various regions come to climb. Considering that prayer is an obligation whose timing is local, there is a need for a guide or prayer schedule guideline that can be used for areas with extreme heights, such as this mountain tourist attraction.
Slamet Hambali is one of the figures and falak scholars who has the view that height correction is needed to produce a more precise prayer schedule, so in this research the author intends to find out how prayer times are determined at Central Java mountain tourist attractions based on Slamet Hamabli's thoughts and looking at urgency. From his thoughts related to height correction by means of comparison. The mountain tourist attractions referred to in this research are mountains that are popular among climbers. In this case the author limits it to only 12 mountains.
This research is a type of library research using astronomy and astronomy approaches. The primary sources in this research were obtained from direct interviews with Slamet Hambali and his book Ilmu Falak I. In pre-research, interviews were also conducted with several climbing communities to find out the reality of determining prayer times in mountain areas. The secondary data used is geographic and topographic data from the mountain in question, as well as solar data. Geographic and topographic data were obtained from Google Earth software and Earth Maps from the Geospatial Information Agency. Meanwhile, the author's solar data was taken from Jean Meus's Ephemeris. The existing data was then processed descriptively mathematically and comparatively using Visual Basic Microsoft Excel software.
Based on Slamet Hambali's thoughts, determining prayer times on mountain objects in Central Java is based on the visible horizon. The method is to reduce the height of the mountain by the height of the flat area visible from the mountain. After carrying out calculations and data processing, the results were obtained that there were variations in prayer times at each mountain tourist attraction in Central Java, where every increase in height of 300 meters above sea level would result in a difference in prayer times of one minute. Then, after a comparison and approach to the ihtiyat value (+ 2 minutes), it was concluded that height correction was very urgent in determining prayer times at Central Java mountain tourist attractions, because the ihtiyat value by the Ministry of Religion had not been able to cover it. prayer times at all variations in mountain heights in Central Java.
Keywords: Slamet Hambali altitude correction, prayer time schedule, urgency

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Koreksi ketinggian tempat; Slamet Hambali; Jadwal waktu salat
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 50102 - Ilmu Falak (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 21 Aug 2025 03:57
Last Modified: 21 Aug 2025 03:57
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27338

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics