Mayoritas masyarakat mengira siput telanjang atau hewan bernama lokal resrespo/ sepsepo ini adalah pacet/ lintah sebab bentuknya yang dinilai hampir menyerupai. Meluruskan kembali konsep mendasar mengenai siput telanjang melalui lingkup dunia pendidikan, seperti sekolah adalah langkah awal untuk mengurangi terjadinya kekeliruan konsep lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi siput telanjang di Cagar Alam Pagerwunung Darupono Kendal yang selanjutnya digunakan sebagai salah satu sumber belajar berupa booklet pada sub materi invertebrata kelas X SMA/ MA. Penelitian ini menggunakan metode R&D model ADDIE. Penelitian dilakukan di Kawasan Cagar Alam Pagerwunung Darupono Kendal dan MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal. Penentuan lokasi penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel siput telanjang dilakukan dengan metode jelajah alam di kawasan cagar alam. Sampel siput telanjang yang ditemukan di Cagar Alam Darupono tidak bercorak. Bagian kepalanya menyatu dengan bagian badan. Ekornya membulat. Terdapat mantel halus dan tidak berkerut yang menutupi seluruh tubuhnya. Bentuk badannya membulat/ oval menyerupai daun. Bagian dorsal (notum) berwana lebih gelap dibandingkan dengan bagian ventralnya (hyponutum). Telapak kaki/ solnya berwarna kuning. Lendirnya transparan, mengkilat dan lengket. Berdasarkan struktur morfologinya, siput telanjang yang ditemukan di Cagar Alam Darupono termasuk ke dalam famili veronicellidae, spesies Sarasinula plebeia. Hasil penelitian menunjukkan booklet karakter morfologi siput telanjang layak digunakan sebagai sumber belajar tambahan sub materi inverterata. Rerata persentase penilaian kelayakan oleh ahli materi sebesar 76%, ahli media sebesar 91% dan guru biologi sebesar 80%. Rerata persentase penilaian pengguna sebesar 85% pada uji skala kecil dan 86% pada uji skala besar.
Kata kunci: Karakter morfologi, siput telanjang, sumber belajar.