Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) termasuk salah satu komoditas sayuran yang sangat populer di kalangan masyarakat, karena memiliki warna daun yang menarik serta mengandung gizi lengkap yang sangat dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Namun, produktivitas tanaman ini mengalami penurunan produksi setiap tahunnya yang disebabkan oleh ketersediaan unsur hara mikro dalam tanah pada sistem budidaya konvensional yang semakin terbatas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kadar mikronutrien yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil pada tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang dibudidayakan secara hidroponik. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada 6 taraf perlakuan dengan 4 pengulangan yaitu M0- (Akuades); M0+ (Mikronutrien 100%); M1 (Mikronutrien 25%); M2 (Mikronutrien 50%); M3 (Mikronutrien 75%); dan M4 (Mikronutrien 200%). Hasil penelitian melalui analisis statistik non parametrik Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa pemberian perlakuan mikronutrien dengan kadar berbeda berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah, dan bobot kering tanaman dengan kadar Asymp. Sig˂0,05 dan tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar dan kandungan klorofil. Perlakuan dengan kadar mikronutrien 75% (M3) menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang lebih optimal dibandingkan perlakuan lainnya dengan rata-rata tinggi tanaman sebesar 33,15 cm (5 MST), jumlah daun 9,17 helai (5 MST), berat basah (11,28 gram), berat kering (0,82 gram), dan kandungan klorofil total 89,20 μg mL-1 (klorofil a 32,43 µg mL-1 dan klorofil b 56,78 µg mL-1).