Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi potensi terjadinya piping pada Bendungan Logung dengan menggunakan Metode Mikroseismik. Penelitian ini dilakukan pada 8 titik. Berdasarkan hasil analisa dan interprestasi Kondisi kerentanan tanah di sekitar bendungan Logung termasuk kedalam kategori bahaya dan rendah. Untuk kategori bahaya di tunjukkan pada titik 2 dengan nilai kerentanan tanah 38,95 yang dimana terdapat batuan yang berupa batuan alluvial dan titik 3 memiliki nilai kerentanan tanah 56,91 dengan memiliki batuan yang berupa batuan aluvial. Sedangkan untuk kategori rendah dapat ditunjukkan pada titik 1 dengan nilai kerentanan tanah 2,32 yang memiliki jenis batua aluvial, titik 4 yang memiliki nilai kerentanan tanah 0.3204 serta memiliki jenis batuan yang berupa batuan tersier, titik 5 dengan nilai kerentanan tanah 0.25 yang dimana memiliki jenis batuan yang berupa tersier, titik 6 memiliki nilai yang berupa 0.193 serta jenis batuan tersier, titik 7 memiliki nilai yang berupa 0.34 serta jenis batuan tersier, dan titik 8 memiliki nilai yang berupa 0.231 serta jenis batuan tersier. Bendungan loagung teridentifikasi berpotensi terjadi piping pada titik 2 dan titik 3.