Perusahaan pengiriman barang dalam menjalankan usahanya mempekerjakan kurir dengan status mitra. Dalam proses pengiriman barang kurir seringkali mengalami resiko dari kegiatan yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana tanggung jawab kurir sebagai mitra serta menganalisis bagaimana perlindungan hukum bagi kurir sebagai mitra kerja pada Shopee Express Sumowono.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan yuridis empiris dengan sumber data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi dengan kurir dan admin Shopee Express. Adapun metode analisisnya menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif terkait tanggung jawab kurir dan perlindungan kurir sebagai mitra.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, kurir telah melaksanakan tanggung jawab dalam proses pengiriman barang kepada pelanggan. Kurir memiliki tanggung jawab mengambil paket dari penjual atau pusat Hub Shopee, memastikan paket dalam kondisi baik dan benar, serta mengantarkannya ke pelanggan. Jika kurir terbukti melakukan kesalahan yang menyebabkan kerusakan atau kehilangan barang, maka kurir bertanggung jawab mengganti senilai harga barang atau membayar 10 kali biaya ongkos kirim. Kedua, kurir sebagai mitra kerja belum sepenuhnya memperoleh perlindungan hukum, kurir dengan status mitra tidak menerima tunjangan dari perusahaan. Disisi lain kurir dapat disebut pekerja karena memenuhi unsur hubungan kerja seperti adanya pekerjaan, perintah dan upah. Kurir juga kerap mengalami keterlambatan dalam menerima upah. Dan hanya akan mendapatkan bonus kehadiran penuh dan bonus campaign pada periode tertentu.